Progres Hotel Sayaga Sisa 12 Persen, Dirut Sayaga: Janji Tahun Ini Dioperasikan

BOGOR, JABAR EKSPRES – Direktur PT Sayaga Wisata Supardi Jufri berjanji akan menyelesaikan pembangunan Hotel Sayaga yang tak kunjung beroperasi hingga saat ini. Padahal, rencana hotel milik Badan Usaha MIlik Daerah (BUMD ) itu dijanjikan akan mulai dioperasikan pada Mei 2022 lalu.

“Progres Hotel Sayaga jalan lagi, kita jalankan lagi, kemarin kita sempat putus kontrak. Tahun ini harus selesai dan bisa dioperasionalkan,” kata Supardi Jufri kepada Jabarekspres.com, Senin (5/6).

Kendati demikian, Supardi Jufri belum yakin 100 persen target tersebut akan tercapai dengan rencana yang sudah dicanangkan oleh Perumda PT Sayaga Wisata tersebut.

BACA JUGA: Pesan RK untuk Kabupaten Bogor saat Rapat Paripurna DPRD

“Tahun ini target, tapi tidak tau nanti kedepan akan terjadi apa, mudah mudahan selesai,” paparnya.

Sekedar informasi, proyek konstruksi Hotel Sayaga telah menelan APBD cukup besar, yakni Rp 76 miliar. Pada APBD 2017, Pemkab Bogor mengucurkan anggaran sebesar Rp 36,3 Miliar. Proyek tersebut dimenangkan oleh PT Amarta Karya.

Kemudian di APBD 2021, Pemkab Bogor kembali menggelontorkan anggaran untuk melanjutkan proyek konstruksi sebesar Rp 39 miliar dan dikerjakan oleh PT Mirtada Sejahtera.

Selain pekerjaan konstruksi, Pemkab Bogor juga telah menghabiskan Rp8,5 miliar untuk pengadaan interior hotel tersebut, dan Rp 1,7 miliar untuk biaya konsultan pengawas.

BACA JUGA: Peringatan HJB, Rapat Paripurna DPRD Didominasi Bahasa Sunda

Saat ini, permasalahan dengan pihak ketiga yang membuat Hotel Sayaga belum beroperasi kini sudah selesai. Namun, PT Sayaga masih memakai kontraktor yang sempat putus kontrak beberapa waktu lalu yakni PT Mirtada Sejahtera.

“Ini kan selalu masalah kontraktor tidak bisa menjalankan tanggung jawabnya sehingga selalu putus kontrak,” sambungnya.

Alasan itu Jufri kemukakan lantaran progres Hotel Sayaga hanya tinggal menyisakan 12 persen lagi.

“Kita minta mereka meneruskan sampai selesai karena kalo dari baru lagi kan tanggung tinggal 12 persen,” pungkasnya. (SFR)

BACA JUGA: Nilai Tukar Petani Jawa Barat Naik Tipis

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan