CIMAHI – Untuk melakukan pengelolaan sampah, Pemkot Cimahi mengalokasikan anggaran sebesar Rp 40 miliar.
Pj Wali Kota Cimahi Dikdik Suratno mengatakan, alokasi anggaran sebesar Rp 40 Miliar tersebut digunakan untuk kebutuhan biaya angkut sampah saja.
‘’Sampah kita angkut mulai lingkungan, Tempat Pembuangan Sementara (TPS), hingga ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Cipatat Kabupaten Bandung Barat,’’ tutur Didik kepada jabarekspres belum lama ini.
Menurut dia berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi, produksi sampah secara keseluruhan mencapai 275 ton per hari.
Angka itu masih cukup tinggi. Sehingga masyarakat harus lebih selektif dalam pengelolaan sampah dengan cara memilahnya.
‘’Ini Dilakukan agar produksi sampah bisa berkurang,’’ cetus dia.
Selain itu, pola pikir masyarakat dalam menangani sampah harus dirubah. Untuk melakukan itu digulirkan program Gerakan Orang Cimahi Pilah Sampah (Gerak Ompimpah).
‘’Harapannya masyarakat secara swadaya tergerak untuk pemilahan sampah,” kata Dikdik.
Ia menambahkan, hasil penelitian produksi sampah yang sampai ke TPA Sarimukti itu hanya 15 persennya merupakan sampah residu. Selebihnya sampah-sampah itu masih bisa didaur ulang.
‘’Nah ini yang harusnya digalakkan dan dilaksanakan masyarakat, jadi nanti yang terbuang ke TPA itu hanya residunya saja,” ungkap Dikdik.
Kondisi saat ini ujar Didik, operasional sampah tetap diangkut oleh petugas pengangkut ke TPA Sarimukti di Cipatat.
“Kami pastikan di beberapa TPS yang ada, volume sampah sudah mulai berkurang. Artinya, pengangkutan sampah dari Kota Cimahi ke Sarimukti ini tidak terganggu,” kata dia. (cep/yan)