Dia menyangkalnya tetapi juga khawatir melihat Shima hanya peduli tentang kelulusan dan tidak terlalu peduli tentang ujian. Shima mengatakan kepadanya bahwa dia tidak menyukainya, membuat situasi menjadi canggung dan menyebabkan Mitsumi pergi.
Malamnya, dia terlalu memikirkan apa yang terjadi dan tidak bisa fokus pada studinya sama sekali. Dia entah bagaimana mendorong dirinya untuk belajar. Di sisi lain, Shima juga tenggelam dalam pikirannya.
Dia bertanya kepada temannya tentang hal itu, yang kagum melihat Shima memiliki sudut pandang yang lembut untuk menjalin hubungan dengan seseorang. Keesokan paginya, Mitsumi benar-benar kacau karena gagal fokus pada malam sebelumnya.
Dia bertemu Shima di sekolah, dan mereka tidak banyak bicara. Dia tenggelam dalam pikirannya dan terkejut melihat Shima bertingkah normal. Mika datang untuk membantunya. Mitsumi mengarang alasan, tapi Mika berhasil membantunya menjernihkan pikirannya.
Dia memutuskan untuk membicarakan hal-hal dengannya. Dia meminta maaf padanya untuk hari sebelumnya dan akan pergi ketika dia menghentikannya dan mengatakan kepadanya untuk sering datang ke sekolah karena membosankan tanpa dia.
Dia mulai pergi ketika dia menghentikannya dan memberitahunya tentang masalah keluarganya, tetapi dia juga memastikan bahwa dia tidak dalam kekacauan seperti yang dia pikirkan. Dia merasa lucu bahwa dia berbaikan dengan seorang teman untuk pertama kalinya.
Melihat reaksinya, Mitsumi menjadi bingung dan teringat akan apa yang dikatakan Fumi tentang cintanya. Dia bergegas pulang sambil menghubungi nomor Fumi dan memberitahunya bahwa dia juga merasakan hal yang sama untuk teman sekelasnya.
