JABAREKSPRES – Rencana proyek Jembatan Otista (Otto Iskandar Dinata) sejauh ini masuk ke dalam tahap lelang.
Berdasarkan informasi di LPSE Kota Bogor, Proyek Jembatan Otista merupakan jembatan pengganti yang kewenangan ada di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Bogor.
Proyek pekerjaan konstruksi itu memiliki nilai pagu sebesar Rp 52.6 miliar yang bersumber dari APBD 2023 bantuan keuangan (Bankeu) dari Pemdaprov Jabar.
Proyek ini juga, memiliki ruang lingkup kegiatan yang terdiri persiapan, pekerjaan drainase, pekerjaan galian tanah dan timbunan, pekerjaan perkerasan berbutir dan perkerasan beton semen.
Sedangkan lingkup lainnya adalah, perkerasan aspal, struktur jembatan, dan pengembalian kondisi dan pekerjaan minor.
Secara teknis pekerjaan jembatan Otista terdiri dari dua struktur berbeda yaitu bangunan pelengkung dan girder beton.
Struktur tersebut akan dibongkar dan diganti dengan struktur baru dengan menggunakan bangunan girder prestress dan pelaksanaan perbaikan retaining wall.
Kepala Dinas PUPR Kota Bogor Rena Da Frina mengatakan, proyek ini ditargetkan akan dimulai setelah lebaran atau pada April 2023. Sedangkan untuk proses tender ditargetkan akan selesai dalam waktu satu bulan.
Rena berharap, proses lelang jangan sampai mengalami kegagalan dan sesuai dengan jadwal. Sehingga, dia menekankan kepada Kabag PBJ bahwa lelang harus dilakukan secara terbuka dan transparant.
‘’Jadi tidak ada spek yang mengunci, atau dengan kata lain mengarah pada satu orang atau satu perusahaan tertentu (sebagai calon pelaksana pekerjaan),” sebutnya.
Rena menambahkan, pelaksanaan proyek akan dikerjakan tidak jauh dari Simpang Tugu Kujang, Baranangsiang.
Sedangkan waktu pengerjaan akan memakan waktu selama tujuh bulan dengan dilakukan penutupan jalan secara total.
“Proyek ini akan dilakukan pembongkaran strktur jembatan, jadi tidak boleh ada lalu lalang atau aktivitas pengendara yang melintas. Area pekerjaan harus clear,” pungkas Rena.
Sementara itu sebelumnnya, Wali Kota Bogor Bima Arya mengintruksikan kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor meminta untuk melakukan langkah antisipasi selama proses pembangunan jembatan Otto Iskandar Dinata.
Menurutnya, berdasarkan pengalaman Kota Bogor merupakan tempat tujuan wisatawan yang datang dari berbagai daerah. Untuk itu, proses pelaksanaan pembangunan jembatan otista harus dilakukan antisipasi dengan membuat rekayasa jalan.