Jabar Ekspres – Pandemi Covid-19 berlalu, memberikan angin segar terhadap dunia usaha. Seperti halnya produksi sepatu perajin Cibaduyut Kota Bandung yang kembali mengeliat karena order dari brand sepatu local ini melonjak.
Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Kelurahan Cibaduyut Ina Herlina menyebutkan, ada 190 perajin sepatu di Cibaduyut. Seiring berjalannya waktu, kegiatan ekonomi para perajin juga mengalami pasang surut.
Pada saat pandemi Covid -19 lalu misalnya, banyak perajin yang berhenti produksi. Alasanya karena kehabisan modal dan sepi order. “Saat itu kan toko-toko juga tutup, jadi sepi pembeli,” katanya kepada Jabar Ekspres, Jumat (3/3).
Ina menjelaskan, kondisi itu nampaknya sudah berubah seiring membaiknya aktivitas masyarakat dari pandemi Covid-19. Bahkan tidak sedikit para perajin Cibaduyut yang kebanjiran order untuk membuat sepatu.
Produksinya juga bisa naik mencapai 200 persen. “Sistemnya maklun, atau pesanan dari toko, pabrik, atau brand-brand sepatu,” cetusnya.
Ina menilai, makin banyaknya brand-brand sepatu yang tumbuh menjadi nilai positif bagi para perajin.
Biasanya memang para pemilik brand sepatu tidak memproduksi sendiri sepatunya. Mereka percaya dengan kualitas sepatu dari para perajin Cibaduyut.
“Mereka (pemilik brand.red) beri desain sendiri, kemudian para perajin yang produksi,” imbuhnya.
Kendati demikian, Ina mengungkapkan ada sejumlah tantangan terkait eksistensi para perajin Cibaduyut. Pertama adalah soal regenerasi.
Saat ini para perajin Cibaduyut usianya kepala 30 ke atas. Para generasi muda tidak banyak yang meneruskan usaha kerajinan di Cibaduyut itu. Mereka lebih memilih untuk mengais rezeki dari beragam pekerjaan lain.
Tantangan berikutnya adalah masuknya produk-produk sepatu dari luar daerah ataupun luar negeri ke kawasan Cibaduyut.
Memang saat ini masih banyak toko sepatu berjejer di Jalan Raya Cibaduyut, tetapi ternyata tidak semua produk sepatu di toko-toko itu adalah karya dari para perajin Cibaduyut.
Selain dari harga yang lebih murah, hal itu bisa merusak nama sentra kerajinan Cibaduyut yang sudah melegenda. Misalnya ketika ada produk yang cepat rusak padahal itu bukan produk perajin Cibaduyut asli. (mg4)