Bupati Bandung Barat Pastikan Pengobatan Pasien Keracunan Massal Ditanggung Pemkab

Jabareksperes.com – Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan memastikan perawatan pasien korban keracunan massal di Kampung Cijengkol, Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab).

Untuk diketahui, sampai hari Selasa (28/2) jumlah warga keracunan massal di Desa Wangunsari menjadi 217 orang. Sebanyak 184 orang dirawat di Posko Darurat Masjid Al-Hudaya, 31 warga berobat ke rumah sakit di kota Bandung.

Dari sebanyak 184 orang warga yang dirawat di posko darurat, sebanyak 21 orang dirujuk ke RSUD Lembang, di antaranya 6 orang dirawat, 6 diobservasi di IGD, dan 9 orang dinyatakan sehat.

”Semua biaya perawatan full kita tanggung. Bagi pasein yang berobat jalan saya minta ke pak Dirut RSUD untuk dibantu vitaminnya. Tapi ini yang dirawat juga kita cover full sampai sembuh,” jelas Hengky Kurniawan, Selasa (28/2)

Lebih lanjut Bupati Bandung Barat itu mengatakan, sejak menerima laporan adanya keracunan massal pihaknya langsung instruksikan aparat untuk melakukan penanggulangan.

Salah satunya berupa, pembuatan posko darurat serta menyisir warga yang mengalami keluhan serupa.

”Sejak awal Dinkes bergerak cepat dengan membawa pasien keracunan massal yang kondisinya parah ke RSUD Lembang. Posko di wilayah juga disiapkan. Sekarang sebagian bisa kembali ke rumah, sebagian bisa pulih,” jelasnya

Dengan adanya tragedi keracunan massal ini, Hengky mengaku prihatin. Sebab, peristiwa keracunan massal ini terjadi untuk kedua kalinya.

Sebelumnya, keracunan massal juga terjadi di Desa Cilangari Kecamatan Gununghalu. Hengky berharap peristiwa ini tak terulang di kemudian hari.

”Atas nama pribadi, dan pemerintah daerah saya ikut prihatin. Ini untuk kedua kalinya di dua bulan ini, pertama Gununghalu, kedua Lembang,”  tutupnya.

Untuk diketahui, laporan kasus keracunan di Desa Wangunsari pertama diketahui pada Senin (27/2) siang.

Diduga warga keracunan setelah menghadiri serta menyantap sajian makanan pada acara pernikahan, Minggu (26/2).

Setelah itu, terjadi peningkatan jumlah keluhan medis berupa diare, mual, dan pusing. (mal)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan