SMAN 1 Bandung Gencarkan Edukasi Gizi

BANDUNG – Penelitian Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) memperkirakan pada 2060, ada 220.000 orang berusia kurang dari 20 tahun yang memiliki diabetes tipe 2, meningkat hampir 700 persen. Sedangkan untuk diabetes tipe 1 yang lebih umum dialami orang muda, diperkirakan meningkat sebesar 65 persen. Hal ini membuat pentingnya ada edukasi gizi bagi masyarakat.

Sementara Ikatan Dokter Indonesia pada akhir 2021 juga merilis terjadi peningkatan diabetes pada anak dan remaja. Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik utama pada anak yang sifatnya kronis dan potensial mengganggu tumbuh kembang anak.

Pada anak dikenal 2 jenis diabetes yang paling banyak dijumpai, yaitu DM tipe-1 dengan jumlah kadar insulin rendah akibat kerusakan sel beta pankreas, dan DM tipe-2 yang disebabkan oleh resistensi insulin, walaupun kadar insulin dalam darah normal. Faktor penyebab utama DM tipe-1 adalah faktor genetik dan autoimun, sedangkan pada DM tipe-2 biasanya disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat dan kegemukan.

Tak dapat dipungkiri tantangan generasi muda Indonesia saat ini adalah banyaknya jajanan kekinian yang memiliki kandungan gula tinggi, yang dapat memicu berbagai penyakit tidak menular, seperti obesitas, diabetes melitus, jantung, darah tinggi, gangguan hormonal dan lainnya.

Kandungan gula yang terdapat pada jajanan viral kekinian dapat melebihi batas harian konsumsi gula yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia yaitu sebanyak 50 gram gula atau setara dengan 4 sendok makan. Untuk itu diperlukan pemahaman dan edukasi yang cukup bagi remaja dan milinial agar bijak dalam mengkonsumsi pangan bergula tinggi.

Salah satunya pangan dengan campuran atau kandungan susu kental manis pada makanan dan minuman. Hal tersebut mengemuka dalam edukasi sesi edukasi gizi yang diadakan oleh Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Bandung bekerjasama dengan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) di Aula SMAN 1 Bandung, Senin (9/1).

Dr. dr. Muhammad Alamsyah, Sp. O.G, Subsp. K.Fm., KIC, M.Kes., yang hadir sebagai pembicara menjelaskan mengenai pentingnya edukasi kesehatan terutama reproduksi bagi remaja harus dilakukan sedini mungkin.

Menurutnya, hal tersebut perlu dilakukan oleh semua pihak tanpa terkecuali guna keberlangsungan generasi muda di masa mendatang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan