Mu’min Seharusnya Happy New Year di Tahun Baru

DI setiap pergantian tahun , sudah menjadi tradisi pasti banyak orang ramai menyambutnya.
Dengan berbagai macam cara tentunya…

Yang salah adalah ketika menyambutnya dengan cara hura hura tidak karuan apalagi disertai dengan maksiat, bisa bisa jadi huru hara.

Ini adalah realita di sekitar kita, termasuk yang paling banyak ikut meramaikan adalah saudara-saudara kita sendiri.

Menyikapi hal ini tentunya kita tidak boleh hare-hare ( tidak peduli ).

Jika memang tidak bisa sama sekali dihapuskan, maka harus ada alternatif yang jadi jalan solusi.

Maka daripada hura hura menyambut TAHUN BARU, lebih baik haru haru karena pada dasarnya pada saat pergantian tahun itu, hakekatnya usia kita berkurang…

Maksudnya mengevaluasi diri, agar bisa memperbaiki segala kekurangan yang terjadi di tahun ini dan tidak diulang lagi di tahun depan, terutama berkaitan dengan interaksi dan ketaatan kepada Alloh..

Bisa jadi hal itu dilakukan rame-rame di masjid bersama keluarga dan kawan kawan, daripada bertebaran tidak karuan atau malah bermaksiat.

Dan yang lebih penting lagi, terlepas mau ada acara khusus atau tidak, bagi seorang mu’min ketika TAHUN BARU adalah …

Tetapkan, tancapkan senantiasa didalam hati bahwa hanya Alloh SWT tempat bergantung segala Harapan kita yang Utama dan satu satunya sampai ajal Nanti menjemput, karena itu maka kita harus Berjuang didalam setiap saat setiap detik setiap hela napas setiap detak jantung setiap denyut urat nadi kehidupan kita, Agar Ridho Alloh SWT senantiasa menyertai segala Urusan kita.

Jadi, DI TAHUN BARU yuk kita HARU-HARU…

Tekadkan perbaiki HAri yang telah berlalu yang telah atau mungkin kita isi dengan kelalaian dan keRUsakan, kita ganti dengan HAri hari yang penuh dengan Ridho Alloh SWT dalam setiap Urusan…

Karena itu tidak salah bagi setiap yang mengaku Mu’min jika TAHUN BARU seharusnya HAPPY NEW YEAR..

HAPPY NEW YEAR

HApus Perbuatan-perbuatan bahkan jika itu hanya sekedar lintasan Pikiran-pikiran Yang merusak yang telah dan akan dilakukan, ganti dengan Niat untuk selalu memperbaiki diri dan amal serta semakin tumbuhkan Empati atau kepedulian terhadap sesama untuk senantiasa berbagai manfaat kebaikan sebagai Washilah atau jalan agar Yang Maha Esa yaitu Alloh SWT Ridho kepada kita.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan