BANDUNG – Peluang Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk diusung sebagai Calon Presiden (Capres) sebetulnya masih terbuka lebar.
Meski dikabarkan akan bergabung dengan Partai Golkar, Ridwan Kamil sepertinya belum memiliki sikap tegas untuk memberikan stetmen di muka umum mengenai keinganannya itu.
Padahal, publik sudah sangat mengetahui mengenai kedekatan Ridwan Kamil dengan para petinggi partai Golkar. Termasuk keakrabannya dengan Ketua umum Airlangga Hartarto.
Akan tetapi pertanyaannya kemudia mencuat, akankah peluang Ridwan Kamil menjadi Capres bisa terwujud jika bergabung dengan Golkar?
Menanggapi hal tersebut pengamat politik dari Universita Padjajaran Firman Manan mengatakan, sejauh ini partai berlambang pohon beringin itu masih memegang komitmennya untuk mengusung Airlangga Hartarto sebagai Capres.
Akan tetapi, jika membaca perkembangan politik, masih bisa berubah. Terlebih Partai Golkar sendiri membutuhkan sosok yang dapat mendongkrak elektabilitas Partai menjelang Pemilu 2024 nanti.
“Sejauh ini Golkar masih solid untuk kemudian mengusung Airlangga Hartarto, tapi ada kemungkinan peta bisa berubah,” kata Firman saat dihubungi belum lama ini.
Direktur Eksekutif IPRC itu menilai, secara elektabilitas Airlangga Hartarto masih dibawah Ridwan Kamil. Selain itu, untuk maju pada kontestasi Pilres pun harus ada kesepakatan koalisi.
Sementara elektabilitas Ridwan Kamil berdasarkan Litbang Kompas, menduduki peringkat pertama dengan nilai 8,5 persen. Sementara Airlangga Hartarto diposisi kesepuluh dengan nilai 0,5 persen.
Untuk Koalisi, Partai Golkar telah masuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) merupakan koalisi yang terdiri dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
“Dari sisi elektabilitas Airlangga masih dibawah pak RK. Selain itu, untuk maju di Pilpres pun harus mempunyai koalisi. Maka akan sangat ditentukan sejauh ini potensi koalisi KIB,” kata dia.
Saat disinggung menganai KIB mempunyai peluang untuk mengusung Airlangga Hartarto untuk menjadi Capres, dia mengatakan ada. Tapi jika ada kesepakatan dari partai yang tergabung pada KIB.
Akan tetapi jika Ridwan Kamil bergabung dengan Partai Goolkar maka kesempatan untuk menjadi Capres sangat kecil. Kecuali, Ketua Umum Airlangga Hartarto dengan legowo mau mengusung RK sebagai Capres.