Aipda Sofyan Gugur Saat Tragedi Bom Bunuh Diri, Ini Reaksi Keluarga

BANDUNG – Aipda Sofyan menjadi satu-satunya korban meninggal dalam insiden bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar, Rabu (7/12). Keluarga nampak histeris saat jenazah tiba ketika hendak disolatkan dan dibawa ke pemakaman daerah Sukahaji, Kecamatan Sukasari, Rabu (7/11). Diketahui, mendiang alami luka pada bagian leher. Tidak dapat terselamatkan.

Peristiwa tersebut lantas menyisakan luka mendalam bagi keluarga mendiang. Korban wafat meninggal tiga orang anak laki-laki dan seorang istri. Setibanya di rumah duka, tangis histeris terdengar.

 

Semua merasa kehilangan, terlebih, sosok yang murah senyum itu merupakan orang baik. Kakak dari korban, Udin Mustofa memastikan hal tersebut. Bahwa mendiang ialah seorang baik dan bijaksana.

“Baik dan ramah. Terus, (mendiang, red) suka bermusyawarah dengan tetangga,” tutur Mustofa di rumah duka, Kel. Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Rabu (7/11).

 

Lantas ketika mendengar kabar kematian sang adik, Mustofa mengalami shock. Terlebih, mendiang gugur disaat menjalankan tugasnya. Kebaikan tersebut pun, tak hanya dirasakan oleh keluarga dekat.

 

Sejumlah remaja berseragam SMA, turut mengiringi sesi pemandian dan solat jenazah. Mereka ialah teman dari anak almarhum yang berusia 17 tahun.

 

“(Mendiang) tidak memandang dengan siapa bicara. Saya kalau main ke rumahnya, kami ngobrol kayak ke teman saja,” ungkap Fauzan Fazri, seusai menyolatkan jenazah.

 

“Bageur (baik). Solat rajin pisan. Pernah sekali waktu, saat belum begitu saling kenal dekat. Pas itu ketemu. Dia yang membayarkan saya makan. Padahal saya mau bayar sendiri,” sambungnya.

 

Bahkan satu hari sebelum kejadian mengenaskan itu terjadi, mendiang hendak memberi bantuan kepada Fauzan. Namun, dirinya tak menyangka, obrolan dari sambungan telepon itu merupakan hari terakhir berbicara dengannya.

 

Almarhum mengajak bertemu, mau membantu soal masalah kendaraan. Tapi sayangnya, saya tidak bisa. Ada tugas sekolah,” pungkasnya.

 

Selepas upacara pemakaman polisi, serta Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolresta Bandung, Kombes Pol Aswin Cipayung. Petugas yang gugur itu, dibawa menuju pemakaman. Diiringi isak tangis dan hujan. (zar)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan