Peringati Hari menanam Pohon, Perhutani Bersama LMDH Deklarasikan Gerakan Konservasi Air

Jabarekspres.com – Memperingati Hari Menanam Pohon yang jatuh pada 28 November, Perum Perhutani BKPH Lembang bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) serta sejumlah penggiat lingkungan mendeklarasikan gerakan konservasi mata air.

Gerakan tersebut diwujudkan dengan menanam pohon berbagai jenis bibit pohon di kawasan Telaga Warna Sukawana di Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lembang, Susanto mengatakan, gerakan menanam pohon merupakan upaya menjaga, memelihara, memulihkan dan melindungi mata air serta kawasan sekitar mata air dan daerah resapan agar manfaatnya bisa dirasakan masyarakat.

”Sumber mata air kan tidak bisa dibuat ya, tetapi kita menciptakan dengan cara menanam pohon terutama yang dulu historisnya di sini pernah ada sumber mata air, mudah-mudahan (mata air) bisa hidup kembali lah,” kata Susanto.

Sejauh ini, pihaknya sudah melakukan penyelamatan dan perlindungan sebanyak 27 sumber mata air yang tersebar di Desa Cikole dan Jayagiri. Kali ini, pihaknya bergerak ke wilayah Kecamatan Parongpong dan Cisarua.

”Kita sinergis dengan LMDH, tokoh masyarakat serta komunitas di wilayah ini untuk melindungi sumber mata air, sebab dari Telaga Warna ini banyak yang memanfaatkan seperti masyarakat Desa Kertawangi, termasuk Bandung Raya juga,” bebernya.

Di tempat berbeda, sebanyak 100 bibit pohon pinus ditanam sekitar area The Lodge Maribaya, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon. Hingga saat ini, total sudah lebih dari 10 ribu pohon yang ditanam di wilayah itu oleh The Lodge Foundation.

”Demi mendukung gerakan aksi nyata untuk bumi, ke depan The Lodge Foundation akan terus menanam hingga mencapai target 1.000 pohon,” terang CEO The Lodge Group, Heni Smith.

Menurut dia, kegiatan ini dalam rangka mendukung upaya pelestarian daerah resapan air sehingga diharapkan dapat meminimalisir terjadinya longsor akibat curah hujan yang tinggi.

”Aksi ini juga melibatkan masyarakat sekitar Desa Cibodas, Kampung Adat Cicalung dan Relawan Jelajah Negeri (Renjani),” ucapnya.

Disinggung terkait kejadian longsor di Jalan Maribaya pada Minggu (27/11) kemarin, pihaknya memastikan bahwa jalur sudah kembali aman dilalui masyarakat maupun wisatawan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan