DBL with KFC 2022 West Java Series–East Region Berlangsung Sengit! SMAN 23 Tumbang, SMAN 20 Berjaya

Apabila dihitung dari angka 1 sampai 10, dirinya mengungkapkan, performa anak asuhnya masih berada di angka enam. Karena menurutnya, standar permainan mereka itu berada di angka delapan, saat menjalani pertandingan.

“Anak-anak bermain cukup bagus. Namun memang beberapa aspek harus diperbaiki lagi. Perlu diwaspadai juga laga selanjutnya,” kata Rizky kepada Jabar Ekspres.

 

Dia menuturkan, sejauh pertandingan, yang mengikuti intruksi adalah Andyfa, center tim. Sementara pemain lainnya, sehubungan bermain pada laga perdana, Rizky mewajarkan.

“Mereka nge-blank. Saya paham. Bermain di laga pembukaan, setelah vakum 3 tahun tidak ada eskul. Tapi alhamdulillah, kami bisa memenangkan pertandingan,” tuturnya.

“Maka mentalnya yang harus kami benahi lagi. Next game, mental adalah yang harus diperbaiki,” terangnya.

Di pertandingan lainnya yakni SMAN 8 Bandung, kehadiran tuyul dan pocong ikut meramaikan sebagai suporter.

 

Dua sosok ini mencuri perhatian penonton lainnya pertama gelaran Honda Development Basketball League (DBL) with KFC 2022 West Java Series – East Region.

Mereka adalah Deandra sebagai tuyul dan Resha yang memakai kostum pocong. Hal unik ini terlihat ketika game kedua berlangsung, yakni laga antara tim putra SMA 1 Bina Bakti dan SMAN 8 Bandung.

Secara filosofi, kedua pendukung SMAN 8 Bandung itu mengungkapkan, kehadiran mereka berdandan ‘menyeramkan’ itu, supaya bisa memberi tekanan terhadap lawan yang dihadapi.

’’Biar orang tuh liat delapan, serem,’’ kata Deandra dengan wajah yang masih terpulas putih itu, seusai laga di GOR Pajajaran Bandung, Jumat (18/11).

Selain memulas wajahnya, Deandra pun tampil total saat mendukung. Minim busana. Bersama ratusan suporter Ultras Delapan tersebut, dirinya hanya memakai celana boxer putih dengan atasan singlet serupa. Putih.

Sementara itu, Resha membungkus tubuhnya dengan kain hitam. Benar-benar menyerupai pocong. Tentu dengan wajah yang sudah dipulas seseram mungkin. Semua hal itu dilakukan demi tim kebanggaan mereka.

’’Seneng banget bisa kayak gini. Nonton langsung. Jadi bukan soal permainan doang. Tapi sebuah kekeluargaan juga untuk SMAN 8 Bandung,’’ imbuhnya.

Terlebih, kata Deandra, setelah sebelumnya pada tahun lalu harus puas nonton melalui livestreaming. Tidak nribun. Satu orang dari ratusan suporter yang bakal terus menyemangati SMAN 8 Bandung ini, mengaku, bakal totalitas sampai akhir.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan