BANDUNG – Badan Penanggulangan Bencana atau BPBD Jabar mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi di Jabar atau iklim dan cuaca. Warga pun diminta mewaspadai bencana hidrometeorologi tersebut.
Kepala Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan (Pusdalops) BPBD Jabar, Hadi Rahmat mengungkapkan, Jabar bagian Utara dan Selatan saat ini berstatus waspada bencana banjir.
“Karena untuk wilayah Utara dan Selatan itu berbeda secara geografis dan geologis. Jadi untuk wilayah Utara cenderung lebih datar, maka potensinya lebih ke banjir, dan kalau tidak salah yang berada di pesisir pantai itu banyak juga abrasi air laut,” ujar Hadi saat ditemui di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat 18 November 2022.
Sedangkan untuk wilayah Jabar selatan, Hadi melanjutkan, wilayah tersebut didominasi dengan potensi bencana longsor.
“Sedangkan untuk tengahnya (Jabar), itu berimbang antara banjir dan longsornya ada karena seperti di wilayah Bogor itu longsornya ada dan banjirnya juga ada,” ujarnya.
Ia pun meminta masyarakat yang berada di daerah rawan bencana Hidrometeorologi untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Kondisinya yang ada saat ini perlu diwaspadai tingkat curah hujan. Dan juga masyarakat harus paham kaitan dengan protein bencana yang ada di sekelilingnya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Hadi juga menjelaskan, pihaknya mencatat, 1.164 bencana di Jabar selama periode Januari – November 2022.
Hadi menyebutkan, jumlah bencana tersebut tidak seluruhnya diakibatkan oleh hidrometeorologi.
“Jadi 1.164 kejadian bencana itu secara keseluruhan, tidak hanya yang berkaitan dengan hidrometeorologi (banjir, Longsor, dan angin kencang). Karena bencana itu ada yang ringan,” ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis 17 November /11) kemarin. (san/tur)