Mematahkan Stigma Masyarakat Terhadap Papua dalam Pertunjukkan Seni Tari ICAS-Fest 2022

Salah satu yang menarik perhatian adalah musik yang memiliki kesan mencekam dan mistis yang justru memiliki maksud tertentu.

Baca Juga: Rangkaian Kegiatan ICAS-Fest 2022 di ISBI Bandung yang Bertabur Karya

“Karena di awal ada suara seperti orang-orang yang sedang berteriak, pasti orang-orang mengira akan ada perang antar suku, atau ancaman. Atau hal-hal negatif.” Ujar salah satu mahasiswa pascasarjana ISBI Papua itu.

“Itu memang suara teriakan-teriakan antar suku di Papua. Tapi, bukan berarti pertanda buruk, atau hal negatif. Suara teriakan antar suku pun bisa menjadi pertanda perdamaian. Saya ingin masyarakat mengubah stigma buruk terhadap Papua, salah satunya ini. Yang katanya Papua seram, galak, padahal tidak.” Tegas Fachry Matlawa melanjutkan.

Baca Juga: Pagelaran Seni di ICAS-Fest 2022 Jadi Jantung Seni Mahasiswa Pascasarjana ISBI Bandung

Pertunjukkan Sa Papua tersebut berakhir sukses. Tidak hanya penampilan dari Papua, beberapa para seniman di acara ICAS-Fest 2022 sukses dalam memeriahkan acara tersebut dengan menunjukkan karya-karya terbaik mereka.

Adapun pagelaran ini sudah berlangsung beberapa hari dengan maksud memperkenalkan budaya-budaya Indonesia, khususnya kesenian di Indonesia. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *