Bedah Karya Inovatif ICAS-Fest 2022, Romantis dan Manis!

BANDUNG – Sebelum menampilkan karya-karya terbaiknya, para penampil yang sudah dijadwalkan dalam pertunjukan karya inovatif ICAS-Fest 2022 ISBI Bandung, melakukan bedah karya, dengan agenda  sedikit menceritakan sinopsis serta spoiler atas karya mereka.

Pertunjukan karya inovatif merupakan bagian dari rangkaian acara ICAS-Fest setelah pada pagi harinya dibuka dengan kegiatan seminar internasional.

Suasana bedah karya para penampil terkesan romantis dan manis. Acara yang digelar pada hari Kamis, 10 November 2022 ini digelar di Gedung Kesenian Sunan Ambu.

Terkesan romantis karena semua penampil menjelaskan karyanya dengan semangat lokalitas masing-masing daerah di Indonesia sebagai wujud rasa cinta terhadap tanah air. Sementara kesan manis muncul dari komentar salah satu pembedah, Erfin Faz atas seluruh karya penampil, khususnya seni musik.

Erfin Faz berkata, “Pada dasarnya semua karya harus bermula dari masak, lalu musik, hingga pada akhirnya masuk.”

Kesan romantis lainnya berasal dari kreator asal Kalimantan yang menggagas seni tari dengan judul Bhapaang. Kreator yang kerap disapa Mbak Mega atau Mbak Cantik tersebut mengatakan bahwa tari Bhapaang merupakan bentuk keresahan atas jeruji budaya masyarakat Dayak atas standar kecantikan perempuan.

Bagi Mbak Mega, kecantikan seorang perempuan tidak bisa distandardisasi oleh orang atau ideologi lain. Setiap orang memiliki kecantikannya sendiri-sendiri sejak dilahirkan. Seseorang untuk disebut cantik cukup menjadi dirinya sendiri.

Sementara kesan manis yang lain dihadirkan oleh Mas Ayi dari ISBI Papua yang akan menampilkan seni tari yang berjudul Sa Papua. Mas Ayi di akhir penampilannya nanti akan menutup dengan kalimat Ai Lov Yu Papua. Bagi Mas Ayi, subjek Ai juga mewakili sapaan namanya yang jika diucapkan juga sama-sama berbunyi Ai (Ayi).

Acara bedah karya ditutup dengan closing statement dari satu-satunya kreator yang menampilkan pertunjukan teater musikal dengan judul Ruwat Bumi: Endapan Ingatan. Ia mengatakan bahwa para penampil Ruwat Bumi: Endapan Ingatan sedang bersiap-siap di belakang panggung.

Pertunjukan karya inovatif berlangsung mulai sore hingga malam hari dengan berpatokan pada jadwal yang telah disebarluaskan beberapa hari sebelumnya. Pertunjukan pertama diawali dengan seni musik dan dilanjutkan seni tari pada malam harinya. *

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan