Jam Tangan Kayu dari UMKM Kota Bandung Jadi Salah Satu Merchandise Resmi G20 di Bali

JabarEkspres.com, BANDUNG – Jam tangan kayu dari UMKM Kota Bandung menjadi salah satu merchandise resmi dari perhelatan G20 di Bali nanti.

Tawaran yang datang dari beberapa kementerian bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Founder Pala Nusantara, Ilham Pinastiko mengatakan bahwa telah membawa angin segar bagi usahanya.

Sebab kata dia, prodak berupa jam tangan kayunya akan dipakai dan diberikan kepada puluhan delegasi negara anggota G20 termasuk Presiden Jokowi.

“Jadi, jauh hari sebelum tahun 2022 itu saya sudah mendapatkan informasi atau permintaan langsung untuk menjadi penyedia di G20. Dan ini juga perdana belum ada brand manapun,” katanya saat ditemui di Rumah Produksi Pala Nusantara, Jl. Cipaganti, Kota Bandung, Rabu, 2 November 2022.

(Baca Juga: Presidensi G20 Indonesia, Momentum Pulihkan Dunia dari Krisis Global)

Ilham mengatakan, setelah mendapatkan permintaan tersebut pihaknya langsung membuat prodak khusus.

Meskipun pada saat mendapatkan tawaran tersebut, ia mengaku belum mengetahui perhelatan internasional yang diselenggarakan tiap 20 tahun sekali ini.

“Ini cukup panjang karena produknya custom dan kita juga belum pernah bikin. Nah, seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya branding G20 sudah masuk ke kota-kota, dan akhirnya saya tau G20 itu adalah acara ke Presiden untuk membahas salah satunya ekonomi. Saya pelajari, ternyata itu acara besar banget seperti KTT Asia-Afrika. Dan G20 ini hanya 20 tahun sekali,” katanya.

Ilham mengungkapkan, tawaran tersebut telah dijadikan sebagai momentum besar bagi Pala Nusantara.

(Baca Juga: Presidensi G20, Indonesia Jaga Konektivitas Global Negara Maju-Negara Berkembang)

Apalagi, setelah adanya tawaran itu, beberapa kementerian lainnya mulai meminta produknya dijadikan sebagai official merchandise G20 di Bali.

Permintaan tersebut, Ilham mengatakan bahwa berdasarkan hasil kurasi dari ribuan bahkan belasan ribu brand yang akan dijadikan sebagai official merchandise G20 nanti.

“Tapi masalahnya ini ada dua kementerian yang saya enggak bisa sebutkan namanya. Jadi pada pada tahun kemarin (2021) minta langsung ke saya dan sama kementrian yang meminta juga kita menjadi official merchandise,” ujarnya.

Maka, dua permintaan dari kementerian tersebut, kata Ilham, telah menjadikannya sebagai pemajanan atau eksposur yang sangat besar terhadap produknya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan