Rampungkan Tower Pengganti, PLN Jaga Keandalan Pasokan Listrik Pada Backbone 500 kV Bandung Selatan–Mandirancan

SUMEDANG – PT PLN (Persero) melalui UIT JBT berhasil merampungkan pembangunan 2 tower baru SUTET Bandung Selatan–Mandirancan yang berlokasi di Desa Bugel, Kabupaten Sumedang.

Keberhasilan tersebut ditandai dengan proses pemberian tegangan (energize) pada jalur SUTET 500 kV Bandung Selatan–Mandirancan pada Minggu, 16 Oktober lalu.

General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Tejo Wihardiyono menjelaskan, pembangunan 2 tower baru dengan nomor tower 150 A dan 150 D tersebut dilakukan untuk mengganti 2 tower eksisting, yang berada dalam kondisi kritis yang diakibatkan kondisi alam berupa penurunan/pergeseran tanah di sekitar tower eksisting tersebut.

“Kondisi alam berupa pergeseran tanah menyebabkan pondasi tower T.150 bergeser, sehingga merujuk pada hasil kajian, harus dilakukan pembangunan tower baru pada titik aman yang telah ditentukan, untuk menggantikan tower eksisting tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya bahaya tower roboh,” jelas Tejo.

Langkah mitigasi penanganan tower kritis melalui pembangunan 2 tower baru tersebut menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan keandalan penyaluran system 500 kV, khususnya pada jalur SUTET Bandung Selatan–Mandirancan sepanjang 51,91 kms dengan beban rata-rata mencapai 36,54 %.

Dimana, jalur tersebut merupakan backbone atau jalur utama system penyaluran listrik 500 kV di sisi utara, yang berfungsi menyalurkan pasokan listrik di Pulau Jawa khususnya Ibu Kota, DKI Jakarta.

Secara garis besar, pekerjaan pembangunan infrastruktur kelistrikan berupa 2 tower pengganti ini dilakukan melalui 6 tahapan utama, mulai dari pembuatan desain, persiapan & acces road, pembuatan pondasi (borepile & cap pile), Erection/pendirian tower SUTET, bus clearance dan pemindahan konduktor, pembongkaran tower emergency hingga pemberian tegangan pada tower baru.

Dalam pembangunan tower ini, PLN mengeluarkan nilai investasi sebesar Rp 7,9 Milyar serta mampu mengalokasikan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi, yakni mencapai 97,02 %.

“Pembangunan infrastruktur kelistrikan ini diharapkan dapat menjaga keandalan pasokan listrik sehingga mampu memberikan dukungan penuh terhadap berbagai sektor, baik industri, ekonomi, pariwisata, kesehatan, dan berbagai sektor lain yang tengah bangkit pasca terburuk akibat Pandemi Covid-19,” pungkas Tejo.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan