Para Pedagang di Pasar Tradisional Kosambi Bandung Menanti Kabar Baik dari Pak Jokowi

Sandi Nugraha, Bandung Jabar Ekspres

 

Sejak pagi hingga siang tadi, seluruh pedagang di Pasar Kosambi Bandung baik yang memiliki toko maupun pedagang kaki lima (PKL) mulai sibuk membersihkan lapak dagangannya.

Hilir mudik sembari membawa dagangannya, para pedagang di asar itu pun mulai menata satu persatu barang yang nantinya akan dipertontonkan ke orang nomor satu di Indonesia.

Sebab, mereka sebelumnya telah mendapatkan kabar dari mulut ke mulut bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama rombongannya akan tiba di Pasar Kosambi dalam rangka kunjungan kerja ke Kota Bandung sambil memberikan subsidi berupa bantuan langsung tunai (BLT).

Dengan adanya kabar tersebut, seluruh pedagang pun mulai memiliki harapan besar. Mereka berharap bahwa bantuan yang nantinya diberikan oleh Presiden Jokowi dapat dijadikan sebagai penopang biaya kebutuhan ekonomi.

Salah seorang pedagang tahu, T Sutisna (70) mengatakan bahwa bantuan yang ia dapatkan dari Presiden maupun pemerintah baru diterimanya hari ini setelah berjualan hampir setengah abad lamanya.

Perasaan campur aduk seperti senang, sedih, hingga terharu mulai menyelimuti pada saat Presiden Jokowi menghampirinya sambil membawa paket bantuan sambil berharap kabar baik keluar dari mulut orang nomor satu tersebut.

“Pak Jokowi datang, ngasihin ini (bantuan) sambil bilang, ‘Ini buat modal,’ Terus saya bilang ‘Terima kasih,’ Sangat terharu dan senang, campur aduk pokoknya. Karena, dari tahun ’74, baru dapet bantuan ini yang pertama kali. Sering ada padahal, tapi enggak  dapet,” katanya kepada Jabar Ekspres, Kamis, 13 Oktober 2022.

Dengan berbagai macam kondisi seperti naiknya harga kacang kedelai yang menjadi bahan utama dari pembuatan tahu, Sutisna masih bertekad untuk berjualan menjadi generasi penerus dari sang ayah.

“Jualan awalnya ikut sama bapak dari tahun ’68. Tapi, kalau mulai dagang tahun ‘74 waktu umur 22 tahun langsung di sini (Pasar Kosmbi) ngelanjutin bapak. Tapi, sekarang jualan agak menurun karena yang belanja enggak mau pada dinaikin (harganya). Sekarang kan harganya udah Rp2 ribu sampai Rp3 ribu satunya (tahu). Kalau sebelumnya Rp5 ribu dapat 3 tahu bisa,” ungkapnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan