BANDUNG – Isu rencana Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, bergabung dengan Partai Golkar banyak ditanggapi oleh beragam komentar.
Meski baru dugaan, rencana ini seperti memiliki titik terang, sebab, setelah bertemu dengan Ketua Umum Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu, belum lama ini Ridwan Kamil juga bertemu dengan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Agung Laksono.
Pengamat Politik dari Universitas Padjajaran (Unpad) Firman Manan mengatakan, bergabungnya Ridwan Kamil dengan partai politik adalah hal yang wajar.
‘’RK sendiri sangat butuh kendaraan politik untuk mencapai tujuannya, apoalagi RK belum pernah samasekali menjadi anggota partai,’’ kata Firman kepada wartawan belum lama ini, (2/10).
Dia menilai, dalam setiap Pilkada yang diikuti Ridwan Kamil, memang banyak didukung partai politik. Hal ini mengindikasikan bahwa sosok RK diperhitungkan di kancah politik.
Untuk itu, jika Ridwan Kamil bergabung dengan Golkar, maka ini adalah kesempatan besar bagi RK untuk menempuh jalur untuk mencapai karir politiknya.
Golkar merupakan partai terbuka, jika dibandingkan partai lain seperti PDIP, Gerindra, dan Demokrat. Sebab, untuk posisi ketua umum di Partai Golkar bisa dijabat oleh siapapun asal mendapat banyak dukungan dari para kedernya.
‘’Jadi di Golkar kan untuk meniti karier politik itu lebih terbuka,” ujar Firman Manan.
Menjelang Pilpres 2024, Partai Golkar tergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PPP dan PAN. Meski KIB belum menyebutkan nama capres, Golkar sendiri sudah sangat solid mendukung Airlangga Hartarto.
Meski begitu, koalisi partai tentunya akan melakukan kalkulasi politik. Dan nama Ridwan Kamil bisa saja menjadi pertimbangan KIB jika RK resmi masuk Partai Golkar nanti.
Posisi Capres dan Cawapres di KIB masih dsangat tebuka dan cair jika dibandingkan dengan koalisi atau partai lainnya. Kang Emil—sapaan akrab Ridwan Kamil memiliki potensi. Baik untuk capres, Cawapres. Bahkan untuk Pilgub Jabar atau Pilgub DKI sekalipun.
“Saya pikir potensinya terbuka kalau bergabung dengan Golkar,” ucapnya.
Partai Golkar sendiri sangat diuntungkan jika Kang Emil bergabung. Sebab, berdasarkan survey elektabilitas Emil sangat baik dan selalu dalam empat besar.