Kerusuhan Yang Terjadi Di Malang, Publik Sorot Aksi Kepolisian Tembakan Gas Air Mata

Jabarekspres.com- Kerusuhan yang terjadi di Malang kemarin antara Arema vs Persebaya rusuh seusai pertandingan. Dan laga semalam mendapat sorotan dari Publik atau penggemar sepak bola Indonesia, publik sepak bola Indonesia menyayangkan aksi kepolisian menggunakan gas air mata untuk meredam masa.

Pendukung Arema melakukan kerusuhan pada pertandingan semalam. Kerusuhan pendukung Arema terjadi karena kekalahan timnya melawan Persebaya. Rantis yang digunakan Persebaya dilempari oleh pendukung Singo Edan.

Arema vs Persebaya rusuh ini menjadi sorotan paling tragis saat ini.

Beberapa penggemar sepak bola Indonesia menilai seharusnya polisi tidak boleh membawa gas air mata saat sedang pertandingan sepak bola. Hal itu, tercantum pada aturan FIFA. Hal ini diduga menjadi biang keladi kerusuhan.

Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi memberi jawaban soal penembakan gas air mata, yang dilarang FIFA, usai pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Minggu (2/10).

Yunus menyatakan kejadian yang melibatkan suporter usai laga Singo Edan melawan Bajul Ijo berlangsung begitu cepat sehingga pihak keamanan mengambil langkah tertentu.

“Kita tentu melakukan ke tim investigasi dan kepolisian. Saat ini berjalan untuk menginvestigasi kejadian ini. Kita tunggu sore hari akan disampaikan oleh ketum [Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan] dan tim di Malang. Mudah-mudahan kita segera mendapat informasi apa yang terjadi di Malang,” terang Yunus ketika ditanya soal penggunaan gas air mata yang tidak sesuai FIFA namun kerap terjadi dalam pertandingan.

Yunus kemudian menyatakan prosedur operasional standar telah dikomunikasikan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator Liga 1 serta juga panitia pelaksana pertandingan.

“Sampai dengan koordinasi dengan komdis pasti kejadian ini akan menjadi evaluasi serius semua pihak karena PSSI sudah mengungkapkan regulasi sebelum pertandingan. Itu sudah kami komunikasikan kepada LIB, panpel soal SOP,” terang Yunus.

“Sebelum dimulainya kompetisi kita melakukan workshop dengan panpel dan club kami telah menyampaikan hal tsb. Tapi kondisi semalam tentu kita mebyesalkan kejadiam tsb. Namun demikian kita izin sekali lagi menunggu hasil investigasi,” ujarnya lagi ketika ditanya soal prosedur operasional standar di dalam stadion.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan