JABAR EKSPRES – Depresi atau dalam istilah medis disebut sebagai gangguan depresi mayor adalah gangguan mental yang mempengaruhi perasaan, cara berpikir dan cara bertindak seseorang. Kamu bisa mengetahui tingkat depresi kamu melalui link tes ujian tingkat depresi setelah membaca artikel ini.
Depresi juga bisa diartikan gangguan suasana hati (mood) yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan kehilangan minat terhadap hal-hal yang disukai. Link tes ujian tingkat depresi bisa kamu ikuti setelah membaca artikel.
Individu yang mengalami depresi cenderung merasa sedih dan kehilangan minat untuk melakukan aktivitas yang biasa dilakukan. Kamu bisa mengetahuinya melalui Link tes ujian tingkat depresi.
Depresi yang dibiarkan terus berlanjut dan tidak mendapatkan penanganan dengan benar, dapat menyebabkan terjadinya penurunan produktifitas kerja, gangguan hubungan sosial, hingga munculnya keinginan untuk bunuh diri.
Melansir dari laman Halodoc.com, depresi umumnya terjadi pada orang-orang di rentang usia 20 hingga 30-an, meski semua rentang usia juga memiliki risiko tersendiri.
Tercatat, lebih banyak wanita dibandingkan pria yang didiagnosis mengidap gangguan mental ini, tetapi wanita lebih cenderung segera mencari pengobatan. Berberda dengan usia muda, depresi yang dialami oleh usia paruh baya atau orang dewasa yang lebih tua dapat terjadi bersamaan dengan penyakit medis serius lainnya. Contohnya seperti diabetes, kanker, penyakit jantung, dan penyakit Parkinson.
Penyakit kronis tersebut sering kali lebih buruk ketika depresi hadir. Terkadang obat yang diminum untuk penyakit fisik ini dapat menyebabkan efek samping yang berkontribusi pada depresi. Beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya depresi, antara lain:
1. Memiliki riwayat gangguan kesehatan mental pada keluarga.
2. Menyalahgunakan alkohol atau obat terlarang.
3. Memiliki ciri kepribadian tertentu, seperti rendah diri, terlalu keras dalam menilai diri sendiri, pesimis, atau terlalu bergantung kepada orang lain.
4. Mengidap penyakit kronis atau serius, seperti gangguan hormon tiroid, cedera kepala, HIV/AIDS, diabetes, kanker, stroke, nyeri kronis, atau penyakit jantung.
5. Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti beberapa obat tekanan darah tinggi atau obat tidur.