Ketua IPW: Tidak Ada Pelecehan Seksual pada Putri Candrawathi, yang Ada Konsensual

JAKARTA – Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso beberkan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Sugeng Teguh Santoso menyebut dengan bahwa Putri Candrawathi tidak mengalami pelecehan seksual, namun yang ada adalah konsensual atau kesepakatan.

Sugeng Teguh Santoso menyebut isu pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi yang disuarakan oleh Komnas HAM dan Komnas Perempuan itu adalah produk prakondisi.

Teguh menjelaskan, Prakondisi ini mulai dilakukan setelah peristiwa pembunuhan tanggal 8 Juli 2022.

Sugeng Teguh Santoso lalu membeberkan fakta yag terjadi pada tanggal 11 Juli 2022 ketika dia dihubungi anggota DPR RI yang menyampaikan skenario versi istri Ferdy Sambo yang mengatakan ada pengancaman, ditegur dan menembak.

“Bahkan dia bilang begini: Sambo itu menyesal, kenapa bukan dia sendiri yang menembak,” ungkap Sugeng saat tampil di podcast Back To BDM yang tayang di youtube Harian Kompas, Sabtu 17 September 2022.

Empat hari setelahnya yaitu tanggal 15 Juli 2022 ada seorang komisaris besar polisi  (Kombes) meminta bertemu dia.

“Dia anggota Satgassus menceritakan hal yang sama. Bahkan persentuhan fisiknya dikasih tahu. Dipegang kakinya, dibekap, dipakai pistol,” terang Sugeng.

Dengan fakta-fakta ini, Sugeng lalu memastikan memang ada prakondisi tentang isu pelecehan ini termasuk ke Komnas Perempuan dan Komnas HAM.

Terkait pernyataan Komnas Perempuan yang menyebut ada dugaan pelecehan, menurut Sugeng memang ada basis teoritis yang dipakai yakni UU PKS.

Namun, yang masih dipertanyakan hingga saat ini adalah hasil visum et repertus psikiatrum dari Putri Chandrawathi yang selalu mengaku mengalami trauma berat.

“Apakah ada asesmen polisi yang menunjuk psikolog atau psikiater forensik yang memeriksa sebab dia traumatik itu karena apa. Apakah melihat Yosua diitembak karena secara personal dekat atau karena dilecehkan,” ujar Sugeng.

“Apakah menurut anda ada pelecehan?,” tanya Budiman Tajuredjo.

Sugeng menjawab tegas, tidak ada.

“Tidak ada pelecehan seksual,  yang ada konsensual.”

Peristiwanya ada tapi konsensual, kesepakatan,” kata Sugeng.

Sugeng beralasan ada persitiwa itu, karena faktanya ada asisten rumah tangga (ART) bernama Susi yang menangis dan Kuat Maruf yang bersitegang dengan Brigadir J.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan