Hidup adalah pilihan dan kita akan menerima konsekuensi dari pilihan itu. Zaidan dan Lindswell Kwok telah membuat pilihan itu. Semoga apa yang mereka pilih dapat memberikan kebaikan bagi hidupnya ke depan, dan terutama untuk Sang Ratu semoga istiqomah
Johan
Orang barat (AS) tidak suka Wushu. Mereka lebih suka berenang. Karena itu cabang renang di Olimpiade memperebutkan 37 medali emas. Cabang olahraga satu-satunya yang memungkinkan seorang atlet memperoleh 8 medali emas dalam satu event olimpiade. Bandingkan dengan cabang atletik yang “hanya” memperebutkan 48 medali emas dengan banyak jenis perlombaan didalamnya.
Pryadi Satriana
“The truth shall make you free. Kebenaran itu akan membebaskanmu. ‘Kebenaran’ harus dicari. Menggunakan ‘akal budi’. Manusia punya ‘akal budi’. Punya ‘hati nurani.’ ‘Hati nurani’ dalam bhs Inggris disebut ‘conscience’ (‘con’=’together’, bersama & ‘science’=pengetahuan), ‘pengetahuan bersama’, ‘kesadaran universal’, misalnya bahwa ‘nyolong itu ndhak baik, menuduh orang asal ‘njeplak’ tanpa bukti itu juga ndhak betul.) Karena punya ‘akal budi’ & ‘hati nurani’, manusia punya kesadaran akan ‘Yang Mahatinggi’, yang patut disembah. ‘Ritual penyembahan kuno’ diwarnai dg ‘pesta seks’, sejak dulu seks disebut ‘surga dunia’. Praktik ini dilakukan kaum ‘pagan’, sebutan lain utk ‘kafir’, orang2 yg tidak mengenal Allah. Di era Islam, ‘kafir’ dipakai utk menyebut ‘non-muslim’, termasuk Yahudi. Ini jelas balas dendam. Sebelumnya, bangsa Yahudi – keturunan Ibrahim, Ishak, dan Yakub – menyebut orang2 selain Yahudi sbg ‘goyim’ (bangsa2 kafir). Penyebutan ‘orang2 Yahudi’ sebagai ‘kafir’ jelas2 ndhak konsisten! Bagaimana mungkin ‘orang2 Yahudi’ disebut ‘kafir’ sedangkan Al-Qur’an sendiri menyebut Allah dg sebutan ‘Allah Ibrahim, Ishak, dan Yakub’? Adalah fakta sejarah bahwa Ibrahim, Ishak, dan Yakub adalah nenek moyang bangsa Yahudi. Bukankan orang Arab sendiri menyebut mereka keturunan Ismael dan bukan keturunan Ishak?
Silakan direnungkan dg akal sehat.
Sehat selalu. Salam. Rahayu.
Johan
Sementara itu Wushu di negara asalnya sendiri yaitu Tiongkok, justru memasuki tahap persaingan yang mengkhawatirkan. Terlalu banyak unsur gerakan akrobatik yang dimasukkan ke dalam peragaan Wushu, yang tidak kita temukan itu di ajang Internasional. Ini kontraproduktif dengan misi menduniakan olahraga Wushu. Sampai banyak praktisi lama Wushu, salah satunya Jet Li, terang-terangan mengkritik bahwa Wushu di Tiongkok semakin jauh dari esensinya.