Layanan digital banking BRI juga terus dikembangkan untuk memberikan kemudahan kepada nasabah dan salah satu layanan unggulan digital banking BRI adalah Super Apps BRImo. Hingga akhir Agustus 2022 tercatat pengguna BRImo sudah tembus 20 juta user, dengan volume transaksi mencapai Rp1.567 triliun atau tumbuh 117% yoy.
Sunarso menambahkan bahwa melalui strategi dan inisiatif tersebut serta didukung pengelolaan modal yang baik, pihaknya optimistis BRI akan mampu untuk terus create value dan memberikan return yang optimal kepada pemegang saham. Dalam 3-4 tahun kedepan, BRI memiliki potensi untuk membagikan dividen payout ratio lebih tinggi dari kondisi normal, sebagai contoh tahun 2022, BRI membayarkan 85% dari Net Profit tahun 2021 kepada shareholders sebagai dividen.
Strategic Response dan Kinerja BRI Kuartal II 2022
Pada paparannya, Sunarso juga mengungkapkan bahwa ditengah kondisi perekonomian dunia yang masih bergejolak dengan ancaman inflasi di depan mata, BRI tetap mampu mencatatkan kinerja yang solid untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang sustain. “Hal tersebut tak terlepas dari strategic response yang tepat, sehingga BRI dapat terus tumbuh secara resilience dan disaat bersamaan mendukung pemulihan ekonomi nasional”.
Strategi tersebut diantaranya, pertama, menjalankan bisnis dengan fokus pada keselamatan pekerja dan nasabah. Kedua, menerapkan strategi Businesses Follow Stimulus. Ketiga, melakukan penyelamatan kelangsungan usaha pelaku UMKM dengan restrukturisasi kredit terdampak Covid, kepada lebih dari 3 juta pelaku UMKM. Keempat, melanjutkan transformasi BRIVOLUTION 2.0, untuk menggapai visi “The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia and Champion of Financial Inclusion”.
Strategi tersebut menghasilkan kinerja positif hingga akhir kuartal II 2022, baik dari sisi Profitabilitas maupun Balance Sheet. Secara konsolidasian sampai dengan Kuartal II 2022, profitabilitas BRI mampu tumbuh positif, dimana laba bersih BRI naik signifikan sebesar 98,4% YoY menjadi Rp.24,9 triliun.
Total Aset BRI tumbuh 6,4% YoY mencapai Rp1.652,8 triliun dengan penyaluran kredit meningkat 8,7% YoY menjadi Rp.1.104,8 triliun. Proporsi kredit UMKM BRI pun terus merangkak naik, dari 82,5% pada akhir Kuartal II 2021 menjadi 83,3% pada akhir Kuartal II 2022.
Penyaluran kredit BRI yang tumbuh positif diimbangi dengan kualitas kredit yang baik, hal tersebut tercermin dari rasio NPL BRI yang terjaga di angka 3,26% dengan NPL Coverage sebesar 266,3% pada akhir Juni 2022.