Anang Famred

 

suhartono suhartono

Kalo ndak mau berubah Mas Lukman yang masuk botol aja !

 

Mirza Mirwan

Perkiraan saya salah besar. Pagi tadi saya kira CHD hari ini akan booming komentar. Tapi ternyata saya makan siang baru 60 komentar. Saya sendiri termasuk orang yang tidak menganggap Bjorka — saya yakin WNI — hebat. Data-data yang ‘dicuri’ Bjorka tak bisa dikatakan ‘wow’. Seperti halnya Pak DI saya juga meragukannya. Data tentang Erick Thohir, misalnya. Bjorka bilang hanya lulusan SMA. Itu jelas ngawur. Saya tahu riwayat pendidikan Erick Thohir sejauh jauh sebelum menjadi Menteri BUMN. Ia memperoleh “bachelor” (setara S-1) dari GUCL (Glendale University College of Law) dan “master” (S-2) dari National University, San Diego. Kedua universitas itu berada di California, AS. Tetapi, memang, harus kita akui bahwa ada berkahnya dari kasus Bjorka ini. Pemerintah harus menyiapkan langkah antisipasi, jangan sampai rahasia negara dibobol hacker yang bekerja untuk negara tertentu.

 

Pryadi Satriana

Mengkritisi yang kita baca … Pembaca yg kritis & banyak baca tahu bahwa penulis bisa saja: 1. Uninformed, tidak tahu informasi (yang benar), biasanya krn baca ‘itu2 aja’, tidak baca ‘lintas bidang’, tidak dg pendekatan multidisiplin dg memperhatikan konteks sejarah; 2. Misinformed, menerima penjelasan yg salah/keliru, bisa krn kurangnya wawasan, kurang baca, dan kurang memahami sejarah. Yg ‘ngeyel’ menggunakan cadar itu menjalankan syariat Islam ndhak tahu, cadar sudah dipakai lebih dari 3800 th yang lalu. Yakub wafat th 1859SM. Waktu masih hidup, Yakub bekerja selama 7 th pada pamannya – Laban – utk bisa memperisteri anaknya yg bernama Rachel, tapi kemudian Yakub dinikahkan dg Leah. Yakub ndhak tahu krn Leah memakai cadar! Yg mengharamkan musik jg ndhak tahu bahwa Daud memuji Tuhan dg menggunakan alat musik. Kumpulan puji-pujian itu disebut Mazmur (Zabur). Yg ndhak tahu mengatakan Kitab Zabur ‘diturunkan’ pada (Nabi) Daud; 3. Inconsistent, ndhak konsisten. Ustaz Somad bilang bahwa Daud disebut Nabi dalam Al-Qur’an, tapi tidak dalam Taurat, padahal Al-Qur’an mengajarkan untuk mengimani Kitab Taurat; 4. Illogical, ndhak logis. Dibilang Ustadz Somad Taurat telah diselewengkan oleh Yahudi. Ini jelas ndhak logis, asal tuduh. Bilang bahwa Taurat sudah tidak asli, padahal Taurat tetap terjaga & jadi pedoman hidup umat Yahudi sampai sekarang. Dalam hukum berlaku: yg mendalilkan wajib membuktikan. Bisakah Somad menunjukkan Taurat yg asli jika yg sekarang itu palsu? Salam. Rahayu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan