Himpaudi Kiaracondong Putihkan Kiara Artha Park dalam Simulasi Manasik Haji PAUD

BANDUNG – Ribuan anak didik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Guru dan orang tua memadati area Taman Kota Kiara Artha Park, Kota Bandung, Selasa, 13 September 2022.

Mereka melakukan kegiatan simulasi manasik haji yang diikuti anak didik PAUD se-Kecamatan Kiracondong, Kota Bandung.
Acara yang menggandeng MACS itu juga dilakukan anak didik PAUD se-Kota Bandung hingga akhir September ini.

Ketua Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Kota Bandung Atikah Susilawati S Pd mengatakan, simulasi manasik haji bagi anak didik PAUD se-Kecamatan Kiaracondong itu merupakan bagian implementasi Kurikulum Merdeka Belajar (KBM).

Ia pun berpesan untuk anak didik PAUD agar senantiasa Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan YME sejak dini dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Atikah, kegiatan manasik ini adalah pembelajaran bukan hanya sekadar jalan-jalan. Dia juga berharap seluruh anak didik dapat mengikuti kegiatan ini dengan optimal.

“Sebenarnya implementasi KBM itu bukan hanya simulasi manasik haji terkait dengan profil belajar Pancasilan, Beriman dan Pertakwa itu. Tapi juga kita ada beberapa kegiatan yang sifatnya keagamaan seperti lomba pildacil, azan, membaca surat-surat pendek dan itu biasa dilaksanakan di bulan Ramadan,” ujar Buda Ati-sapaan akrabnya-Atikah Susilawati, kepada Jabar Ekspres, Selasa (13/9).

Selain itu, lebih jauh Bunda Ati menjelaskan, kegiatan tersebut merupan bentuk dukungan Himpaudi Kota Bandung terhadap Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Hal ini kata dia, berkaitan dengan program Bandung Kota yang Unggul, Nyaman dan Agamis.

“Maka program yang agamis ini kami dorong anak didik sejak dini di antaranya mengenalkan rukun Islam yang kelima dengan kegiatan simulasi manasik haji,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Himpaudi Kecamatan Kiaracondong Mulyaningsih menyebutkan, simulasi manasik haji itu diikuti oleh 670 peserta dari 23 lembaga PAUD se-Kecamatan Kiaracondong.

“Sebenarnya lembaga PAUD di Kecamatan Kiaracondong ini berjumlah 28 lembaga tapi yang bisa ikut hanya 23. Karena ada empat lembaga yang enggak memungkinkan ikut lantaran para anak didiknya masih kecil-kecil,” ungkap Mulyaningsih menambahkan.
Dikatakan, acara kali ini dilaksanakan secara mandiri, yang sebelumnya bergabung dengan beberapa kecamatan lainnya. Dia pun merasa puas dengan ketersediaan tempat untuk simulasi manasik haji kali ini.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan