Fenomena Antrean SPBU Kerap Terjadi Sejak Naiknya Harga BBM, Warga: Nunggu Sampai 20 Menit

JabarEkspres.com, BANDUNG – Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) membuat banyak SPBU di beberapa daerah termasuk Kota Bandung mengalami antrean yang cukup panjang, bahkan tak jarang barisan kendaraan mengular hingga ke ruas jalan.

Fenomena tersebut diakui oleh salah seorang pengendara motor, Agung Oktarianto (24) warga Kelurahan Merdeka, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung.

“Kayaknya enggak terlalu lama kalau ngantre (di SPBU) sekitar 5 sampai 10 menit,” kata Agung kepada Jabar Ekspres, Selasa, 13 September 2022.

Menurutnya, panjang hingga lama atau tidaknya antrean tergantung dari pelayanan PT Pertamina (Persero) yang diberikan di setiap SPBU.

“Soalnya kadang ada yang situasi pomnya 2 selang dijaga oleh dua orang, ada juga yang cuma dijaga satu orang,” ujarnya.

Agung mengeluhkan, mengenai penyesuaian harga BBM dirasakan sangat berdampak terutama dari pengeluaran biaya sehari-hari.

“Sekarang bensin naik, kebutuhan juga otomatis pada ikut naik, rokok naik. Belanja buat makan beli sayur naik, telor naik, segalanya naik,” keluhnya.

Terkait jika nantinya ada pembatasan pembelian dalam penyaluran BBM subsidi, Agung menegaskan, dirinya sangat menolak hal tersebut.

“Sangat tidak setuju, di luar Jawa saja yang mengantre solar sudah minta ampun (panjangnya), apalagi pertalite,” tegasnya.

“Pasti dampak dari kenaikan harga BBM yang sekarang ini merembet ke (komoditas) lain, pasti semakin mahal dari sekarang,” lanjut Agung.

Sementara itu, salah seorang pengendata motor lainnya, Hery Samsuddin (35) menyampaikan, naiknya harga BBM berdampak pada pembelian pertalite.

“Mau enggak mau beli pertalite karena pertamax lebih mahal, jadi terpaksa aja ngantre walaupun lama,” imbuhnya.

Hery mengaku, sempat mengalami antrean di SPBU saat membeli BBM jenis pertalite hingga 20 menit lebih sampai dilayani oleh petugas.

“Tapi kalau soal kenaikan harga BBM saya enggak banyak komentar, ikutin aturan aja kalau saya,” paparnya.

Kendati demikian, Hery tetap berharap agar harga BBM tidak mengalami kenaikan lagi, sebab untuk saat ini peyesuaian yang dikeluarkan pemerintah menurutnya cukup memberatkan masyarakat.

“Saya ikut kebijakan pemerintah, walaupun memang berat, semoga ke depannya bisa terbiasa dan ekonomi semakin membaik aja,” pungkasnya.*** (Bas)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan