Tarif Ojek Online Resmi Naik Mulai Hari Ini

JabarEkspres.com – Para pengemudi ojek online mulai sedikit lega. Pasalnya, kenaikan tarif ojek online sudah terealisasi pada Minggu, 11 September 2022.

Salah seorang pengemudi ojek online di kawasan Jakarta Selatan membenarkan kenaikan tarif tersebut.

Donny, seorang pengemudi Ojol, mengungkapkan, tarif ojek online sudah resmi naik hari ini yang dapat dilihat dari notifikasi kiriman aplikator terkait kenaikan tarif tersebut.

“Alhamdulillah sudah naik tadi saya terima orderan GoFood biasanya di bawah 1 Km RP8000 sekarang sudah naik RP8800 sedangkan untuk Goride dari RP9600 saat ini naik RP10.200 untuk jarak minimum,” ujar Donny, dikutip dari Disway.id, Minggu, 11 September.

Kenaikan Jenis BBM Pertalite dan Pertamax membuatnya putar otak.

“Iya harus pintar-pintar atur duit sekarang, semua kebutuhan pokok kan ikutan naik semua, saya biasanya beli bensin pertamax sekarang kadang beralih ke Pertalite untuk menyiasati pendapatan perharinya,” ujarnya

“Sebelum BBM naik saya hampir setiap hari isi pertamax, sekarang diselingi dengan mengisi pertalite atau Vivo,” ujarnya.

Donny mengaku setiap hari mengisi bahan bakar minyak pertamax 40 ribu dan untuk uang makan 20 ribu total yang dia keluarkan 60 ribu per hari.

“Kalau bensin pertamax lebih irit bisa dipakai 2 hari, sedangkan kalo isi pertalite 1 hari habis dan lebih boros, dia menambahkan bensin jenis pertamax lebih ramah dimotor dan untuk mesin lebih awet,” ujarnya.

Donny bersyukur pemerintah sudah menaikan tarif ojek online, menurutnya bisa mengurangi beban masyarakat.

“Saya bersyukur sih udah dinaikan tarif ojek online, saya berharap pemerintah terus memperhatikan rekan-rekan ojek online lainnya,” lanjutnya.

Donny sedikit kurang setuju 3 jenis BBM bersubsidi dinaikan, karena berdampak pada masyarakat menengah ke bawah.

“Saya tidak setuju karena kenaikan BBM ini sangat vital karena semua kebutuhan naik, BBM ini sangat sensitif karena menyangkut rakyat kecil,” tambahnya.

Dia berharap pemerintah segera mengkaji ulang kenaikan BBM bersubsidi karena dampak yang sangat luar biasa terhadap keuangan rakyatnya.

“Iya, saat ini Indonesia baru melewati masa Covid-19 di mana keuangan masyarakat belum semuanya pulih, sekarang banyak pedagang yang baru memulai usahanya. Sekarang juga cari kerjaan masih sulit,” tambahnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan