Tinta Elizabeth

 

Rihlatul Ulfa

Masha Allah. Baru berhasil login hari ini. Mohon Abah orang ITnya rekrut yg paling pinter dan banyak pengalaman. Masa login aja susahnya nauzubilah.

 

Rihlatul Ulfa

Satu-satunya cara biar gak jadi permasalahan. Jangan ke Kiyai. Jadi tidak akan dibisiki oleh seseorang ‘kok gak ninggalin sesuatu’ kalau mau doa anda terkabul atau anda mempunyai suatu keinginan minta doa kedua orang tua anda saja, atau anda yg berdoa pagi, siang, malam. Atau misalnya anda ziarah saja ke makam-makam pahlawan ke makam mantan-mantan Presiden yg telah wafat. Kita kan tidak tahu, doa melalui yang mana yg akan terkabul.

 

Dacoll Bns

Nah, ini cocok tulisannya… Pak DI sesekali mesti mampir ke PonPes SPMAA di Turi, Lamongan… Kyai2 disini kalau diundang ceramah biasanya malah ngasih amplop ke masjid yang ngundang. Saya sendiri kaget waktu itu, lha ini kyai model apa kok kayak gini, setelah saya telusuri, tanya sana sini, tabayyun sendiri dan sempat mengikuti dakwah beliau, ternyata beliau2 Insya Allah benar- benar tulus ikhlas saat diberi kesempatan menyampaikan ajaran2 Allah SWT… Ponpesnya dan program2nya juga Insya Allah berbeda sekali dengan Ponpes2 yang pak Dahlan pernah kunjungi selama ini, pokoknya penuh surprise. Webnya spmaa.or.id kalau pak dahlan juga penasaran dan pengin mampir. Insya Allah disambut sebaik2nya seperti yg dicontohkan Nabi Muhammad SAW saat kedatangan tamu siapa pun itu …

 

Mbah Mars

Di Jogja ada juga dai, yg kalau diundang ceramah malah ninggali amplop. Maklum beliau itu pengusaha sukses. Usahanya di bidang pertokoan (supermarket yang jumlahnya puluhan), pom bensin, biro haji dan umroh serta lembaga pendidikan yang bonafit. Setiap kali ada panitia pembangunan masjid ingin menggali dana dari jamaah diundanglah beliau untuk berceramah. Dengan pancingan uang dari sakunya sendiri sang dai ini mampu mengumpulkan dana, barang-barang seerti perhiasan dan material bangunan. Semua untk panitia. Di saku sang dai biasanya ada uang 2 juta rupiah, sebagai umpan dalam acara mancing dana tersebut. Sungguh ideal kalau para dai dan kyai memiliki sumber rejeki dari hasil usahanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan