JABAREKSPRES.COM – Peristiwa Polisi tembak polisi yang terjadi di Lampung Tengah, kini sudah mulai bergulir ke ranah hukum. Kisah tersebut menyisakan kejadian traumatis bagi keluarga korban polisi tembak polisi.
Peristiwa penembakan yang terjadi didepan rumah dengan korban sebagai kepala keluarga, dan disaksikan langsung oleh istri dan anaknya, tentu akan menjadi beban trauma mendalam bagi keluarga tersebut.
Korban bernama Aipda A. Karnain, merupakan seorang anggota Polsek Waypengubuan, Polres Lampung Tengah, yang tewas ditangan rekan sesama anggota yakni Aipda RH. Insiden berdarah yang terjadi di depan pintu gerbang rumahnya di Kelurahan Bandarjaya Barat, Kecamatan Terbanggibesar, Lampung Tengah kini menjadi viral.
Baik Korban dan pelaku merupakan sesama polisi yang bertugas di Polsek Waypengubuan. Hal tersebut semakin menambah duka sesama anggota di lingkungan kerja tersebut.
Dari informasi yang dihimpun bahwa kronologi kejadian berawal saat Aipda RH mendatangi rumah Aipda A. Karnain sekitar pukul 20.30 WIB, Minggu (4/9) malam. Tak berapa lama, Aipda A. Karnain yang seharusnya piket di kantor ditelpon untuk pulang, dengan alasan istrinya sakit.
Saat sampai didepan rumah, Aipda A Karnain yang sedang membuka pintu rumah, langsung disambut dengan acungan pistol milik Aipda RH yang langsung menembaknya.
Korban tidak bisa mengelak dengan kejadian yang sangat tiba-tiba tersebut, luka tembak menemus dada kirinya hingga ke punggung.
Meski begitu, Aipda Karnain masih sempat lari kedalam rumah untuk mengambil pistolnya. Namun tak sempat sampai di kamar, tubuhnya sudah terkapar dilantai dengan darah berceceran.
Melihat kejadian yang tak terduga tersebut, istri korban panik hingga tak bisa melakukan apa-apa hanya menagis dan lemas disamping tubuh suaminya sambil berusaha membangunkannya.
Sementara anaknya sempat menjerit dan berteriak minta tolong kepada tetangga saat melihat ayahnya sudah terkulai tak berdaya lagi dilantai.
Sedangkan pelaku langsung kabur. Pada pukul 02.15 WIB, pelaku ditangkap di rumahnya di Kampung Karangendah, Kecamatan Terbanggibesar.
Warga Waypengubuan, Sutik, mengaku tidak menyangka dengan peristiwa berdarah ini.
“Saya enggak menyangka. Pelaku diketahui pendiam. Sedangkan korban biasa ceplas-ceplos. Enggak tahu pasti penyebabnya,” ucap Sutik seperti dilansir dari JPNN, Selasa (6/9).