Mentok, Akhirnya Polri Pakai Alat Tes Kebohongan Untuk Ungkap Motif Pembunuhan Brigadir J

JABAREKSPRES.COM – Motif pembunuhan berencana terhadap Brigadir Novriansyah Yoshua Hutabarat  atau brigadir J tak kunjung terungkap. Para tersangka masih juga memberikan kesaksian yang berubah-ubah. Karenanya Polri memutuskan akan pakai alat tes kebohongan untuk para tersangka kasus tersebut.

Polri akan mulai mengunakan alat tersebut pada pemeriksaan terhadap  kelima tersangka kasus pembunuhan Brigadir J tersebut.

Dengan keberadaan alat tersebut diharapkan, akan membantu mengungkap, apakah keterangan yang diberikan para tersangka kasus pembunuhan Brigadir J benar atau bohong.

Dari keterangan Bareskrim Polri, tersangka pertama yang telah diperiksa menggunakan  alat tes kebohongan itu adalah Bripka Ricky Rizal.

Bripka RR ternyata sudah melakukan pemeriksaan dengan alat tes kebohongab itu pada Senin, 5 September 2022.

Hal tersebut sudah dikonfirmasi langsung oleh Dir Tipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi.

“Ya benar,” kata Brigjen Andi Rian Djajadi.

Kebohongan Bripka RR bisa terbukti apabila apa yang dikatakan tidak sesuai dengan apa yang sudah ia sampaikan sebelumnya atau tidak pas dengan berkas perkara yang ada.

“Namanya uji Polygraph,” tutur Andi.

Sekadar informasi, uji Poligraf adalah perangkat atau prosedur yang mengukur dan mencatat beberapa indikator fisiologis seperti tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, dan konduktivitas kulit saat seseorang sedang bertanya dan menjawab serangkaian pertanyaan.

Keyakinan yang mendasari penggunaan poligraf adalah bahwa jawaban yang menipu akan menghasilkan respons fisiologis yang dapat dibedakan dari yang terkait dengan jawaban yang tidak menipu.

Akan tetapi tidak ada reaksi fisiologis spesifik yang terkait dengan kebohongan, sehingga sulit untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memisahkan mereka yang berbohong dari mereka yang mengatakan yang sebenarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan