Soroti Isu Kenaikan Harga BBM, Polresta Bandung Gelar FGD untuk Antisipasi Inflasi

JabarEkspres.com, SOREANG – Kabar mengenai Bahan Bakar Minyak (BBM) akan mengalami kenaikan harga tengah jadi sorotan. Menyikapi hal tersebut, Polresta Bandung selenggarakan Focus Group Discussion (FGD).

Diketahui, kegiatan diskusi itu bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait kebijakan pemerintah mengenai isu naiknya harga BBM.

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo mengatakan, FGD tersebut merupakan instruksi langsung dari Mabes Polri guna mengetahui benang merah soal perekonomian serta diharapkan bisa mencegah terjadinya inflasi.

“Terkait dengan bagaimana perbandingan BBM antara di Indonesia khususnya di Kabupaten Bandung dengan negara-negara lain,” kata Kusworo, Jumat, 2 Agustus 2022.

Dia melanjutkan, di samping untuk mengetahui perbandingan harga bahan bakar minyak, diskusi yang dihadiri oleh berbagai organisasi masyarakat itu dilakukan dengan tujuan memahami penyebab jika terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak.

“FGD ini merupakan antisipasi, apabila adanya gejolak dari masyarakat terkait isu kenaikan BBM,” ujarnya

“Kami khawatir, ketika ada dampak atau gejolak yang mereka belum mendapatkan informasi sepenuhnya,” tambah Kusworo.

Oleh sebab itu, dia melanjutkan, peran serta tugas pokok Polri pada hal ini adalah menciptakan suasana kondusif, memelihara keamanan dan ketertiban.

“Di sini kami proaktif untuk mengundang dan kami menggandeng pemerintah untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat,” ucapnya.

Menurut Kusworo, sementara ini dari pemberian pemahaman terkait subsidi bahan bakar minyak, masyarakat mulai terbuka pemikirannya alias paparan yang disampaikan bisa dipahami.

“Yang paling penting dalam acara FGD ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang pengalihan subsidi BBM ke bantalan sosial,” imbuhnya.

Kusworo menyimpulkan, poin penting dari pembahasan mengenai subsidi BBM tersebut adalah tentang bantalan bantuan sosial (bansos)

“Dari dinsos juga akan meng-kroscek berkaitan warga masyarakat yang memang berhak menerima bantuan atau tidak,” tukasnya.

Sementara itu, bantalan bansos yang dimaksud Kusworo yakni subsidi BBM nantinya diganti menjadi bantuan bagi masyarakat dengan ekonomi di bawah menengah.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bandung, Indra Raspati menerangkan, pengalihan subsidi BBM ke bantalan bansos itu, nantinya masyarakat dapat menikmati uang tunai sebesar Rp600 ribu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan