JAKARTA – Hadir sebagai undangan dalam Musyawaran Nasional (Munas) Ke-1, Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku optimis dengan kondisi perekonomian Indonesia yang terus akan membaik.
Menurutnya, berdasarkan catata terakhir pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,44 persen (yoyo). Kondisi ini ditunjang oleh konsusmsi dan investasi yang terus membaik.
‘’Prospek permintaan juga terus meningkat sehingga menjadi insentif bagi industri untuk meningkatkan produksi,’’ jelas Menko Airlangga Hartarto dalam ketarangannya, Jumat, (26/8).
Menurutnya, peningkatan permintaaan ini mengalami peningkatan dalam 11 bulan berturut-turut. Disisi lain Inflasi juga terkendali sebesar 4,94 persem (yoy) pada Juli 2022 lalu.
Meski dalam tekanan kondisi global, pada sektor pangan, terus mengalami perbaikan. Sedangkan pada neraca perdagangan tercatat surplus selama 27 bulan beruntun.
‘’Pada Januari-Juli 2022, surplus Indonesia mencapai USD29,1 miliar atau dua kali lipat surplus pada periode yang sama,’’ ujarnya.
Dengan begitu, capaian surplus perdagangan ini jadi modal penting untuk menjaga cadangan devisa dan stabilitas nilai tukar Rupiah.
Airlangga Hartarto mengatakan, kualitas pertumbuhan ekonomi juga diiringi membaiknya tingkat kesejahteraan masyarakat. Sebab, berdasarkan data tingkat kemiskinan di Indonesia terus mengalami penurunan.
‘’Tingkat kemiskinan dari 10,19% di September 2020 menjadi 9,54% pada Maret 2022,’’ ujar dia.
Sedangkan untuk tingkat pengangguran juga mengalami penurunan sebesar 7,1 persen pada 2020 atau jadi 5,8 persen pada 2022.
Untuk memulihkan perekonomian, pada tahun ini pemerintah juga masih melaksanakan program pemulihan ekonomi nasional dengan alokasi anggaran 455,6 triliun.
‘’Anggaran PEN ini diperuntukan penanganan Kesehatan dan pemberian bantuan sosial, pemberian bantuan untuk kegiatan usaha’’ kata airlangga Hartarto.
Untuk meningkatkan pertumbuhan nasional, Pemerintah juga menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ditargetkan sebesar Rp373 triliun pada tahun ini.
Pemberian KUR pada kali ini akan ditekankan pada KUR pertanian dengan alokasi anggaran sebesar Rp 90 triliun.
‘’KUR ini pada tahun depan akan kembali dialokasikan dengan mengalami peningkatan sebesar Rp 460 Triliun,’’katanya.
Sebagai penutup, Menko Airlangga mengatakan, “Saya harap melalui Munas I JAPNAS ini, pengusaha dapat berperan aktif menciptakan iklim usaha kondusif, juga saling bekerja sama demi mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.