Dinkes Jabar Klarifikasi Soal Kabar Kasus Cacar Monyet di Sumedang

BANDUNG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat memastikan bahwa kasus dugaan penyebaran cacar monyet di Kabupaten Sumedang tidak benar.

Menurut kepala bidang (Kabid) Pengendalian dan pencegahan penyakit (P2P) Dinkes Jabar, Ryan Bayusantika Rustandi mengungkapkan, kasus Monkeypox atau cacar monyet di wilayah Sumedang hingga saat ini belum terjadi.

“Suspek monkeypox itu belum ada di Jabar. Contohnya kemarin yang ramai dibicarakan di Sumedang, itu oleh klinisi di RSUD Sumedang pun itu tidak ada,” jelas Ryan saat dikonfirmasi, Kamis (25/8).

Ryan juga mengatakan, melalui hasil koordinasi dengan Dinkes di Kabupaten Sumedang, orang yang diduga mengalami cacar monyet ternyata hanya mengalami cacar biasa.

“Memang klinis nya tidak benar, ini lebih ke cacar biasa atau penyakit lain dengan infeksi bakteri, dan tidak ada pembesaran kelenjar getah bening yang merupakan gejala khas dari cacar monyet,” ungkapnya.

Ryan bersama Dinkes Jawa Barat mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyebaran virus cacar monyet. Apalagi, gejala cacar monyet ini dinilai memiliki ciri khas yang unik seperti adanya pembesaran kelenjar getah bening.

“Ini pertama kali bisa dilihat pada ruang cacar besar di daerah wajah dengan di telapak tangan dan kaki,” ucapnya.

Diketahui sebelumnya, Kepala Dinkes Sumedang Dandang Sulaeman mengatakan bahwa ada salah satu pasien diduga terinfeksi cacar monyet atau monkeypox setelah pulang dari Jakarta.

Bahkan sebelum ditangani oleh RSUD Sumedang, Dadang menjelaskan bahwa pihaknya terlebih dahulu sempat mendapatkan pemberitahuan dari Puskesmas Ciawitali, Kabupaten Garut bahwa ada warga Sumedang yang memiliki keluhan seperti gejala cacar monyett.

Namun setelah diketahui secara pasti dan melakukan observasi, pasien terduga cacar monyet tersebut kini telah membaik.

“Setelah dilakukan perawatan medis RSUD Sumedang, kondisi pasien kini alhamdulillah mulai membaik,” kata Dandang.

(San)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan