Kemenkumham dan Kodam III Siliwangi Minta Polda Jabar untuk Transparan terhadap Perkembangan Kasus Pembunuhan Purnawirawan TNI di Lembang

JabarEkspres.com, BANDUNG – Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) beserta Kodam III Siliwangi meminta kepada Polda Jawa Barat untuk dapat mengusut dan menindak tegas pelaku pembunuh purnawirawan TNI di Lembang Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Bahkan menurut Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi dan Aparatur Kemenko Polhukam, MARSDA TNI Arif Mustofa mengaku bahwa hal tersebut sesuai dengan arahan dari Menkopolhukam, Mahfud MD.

“Jadi kami diminta untuk melakukan  pengawasan, melaksanakan koordinasi, sinkronisasi dan juga pengendalian terkait kasus terkini yaitu adanya pembunuhan terhadap korban salah satu purnawirawan dari TNI Angkatan Darat,” katanya di Mapolda Jabar, Kota Bandung (19/8).

Bahkan dalam melakukan pengawasan tersebut, Arif mengatakan bahwa pihaknya jufa turut menghadirkan PPAD, Kodam III Siliwangi, hingga Polres Cimahi.

Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya terjadi dari tewasnya Purnawan TNI AD.

“Kita semua sudah sepakat, tadi pihak Polda Jawa Barat juga akan terbuka dan akan profesional dalam menangani kasus ini, dan pihak Komdan III Siliwangi beserta PPAD juga akan turut serta dalam turut serta mengawal proses penyidikan dari perkara atau kasus ini,” ungkapnya

Ditempat yang sama, pihak Kodam III Siliwangi dalam hal ini melalui Waasintel, Letkol inf Agung Pramudyo Saksono menjelaskan bahwa setelah melakukan gelar perkara bersama Kemenkumham dan PPAD, pihak Polda Jabar telah melakukan secara transparan dalam pengungkapan kasus ini.

“Pada prinsipnya semua akan dilaksanakan secara transparan, terbuka, dan tidak ada hal-hal lain yang mungkin ditutup-tutupi. Maka kami dari Kodam III Siliwangi dan juga dari PPAD sudah berkoordinasi dan akan terus mengawal proses ini,” ucapnya

Sementara, Direktorat Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Jabar Kombes Pol K Yani Sudarto mengaku bahwa untuk porses perkembangan dari kasus tersebut, pihaknya berhasil mengamankan dua buah CCTV yang nantinya akan dijadikan dua alat bukti.

“Intinya dari tadi malam CCTV sudah diamankan 2 titik. CCTV tersebut berada di rumah tersangka, dan kemudian siang tadi kami juga melakukan assesment psikologis (psikologis) terhadap saksi anak yang diantar pada korban yang saat itu ada di kendaraannya juga,” katanya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan