Airlangga Hartarto Buat Konsep KEK Kesehatan di Integrasikan dengan Pariwisata di Bali

BALI –  Untuk memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat, Menteri Koordinator Bidang Pereonomian Airlangga Hartarto berencana akan kembali membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Sanur, kota Denpasar, Bali.

Menurut Airlangga Hartarto, pengembangan KEK di beberapa titik di Indonesia akan terus dilakukan. Hal ini sebagai konsep untuk memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat yang tinggal di kawasan itu.

‘’Jadi Konsep KEK yang akan dibangun di Sanur Bali adalah kawasan khusus ekonomi di sektor pelayanan kesehatan,’’ kata Menko Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Sabtu, (23/7).

Ketua Umum Partai Golkar ini menuturkan, pengembangan KEK yang selama ini sedang dikembangkan adalah KEK Digital, KEK Maintenance Repair and Overhaul (MRO).

Selain itu, Pemerintah juga akan melakukan pengembangan KEK Pendidikan, dan KEK Kesehatan.

Untuk pengembangan KEK Kesehatan di Sanur, Kota Denpasar Bali, pemerintah sedang menusun rencana kerja.

KEK kesehatan ini dibangun untuk memberikan layanan kesehatan dengan menerapkan konsep perawatan medis yang mengedepankan teknologi.

Pembangaunan KEK kesehatan ini merupakan jawaban di tengan keterbatasan layanan terbaik agar dalam memperoleh perawatan tidak harus ke luar negeri.

‘’Jadi selama ini banyak warga Indonesia pergi ke luar negeri hanya karena ingin mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik,’’ ujar Menko Airlangga Hartarto.

Disebutkan, selama ini ada sekitar 5 persen penduduk Indonesia yang berobat ke luar negeri. Khususnya ke Singapura dan Malaysia.

Untuk itu, dengan adanya KEK Sanur ditargetkan nanti akan ada 123 ribu sampai dengan 240 ribu orang yang mendapatlkan layanan kesehatan.

Diharapakan dengan adanya KEK Sanur akan ada penghematan devisa yang mencapai Rp 86 Triliun dan penambahan debisi sebanyak Rp 19,6 Triliun.

KEK Sanur ini juga dirancang dengan konsep yang memadukan sektor kesehatan dan pariwisata,”cetus Menko Airlangga Hartarto

Untuk rencana bisnis akan memiliki fasilitas berupa rumah sakit dan klinik, akomodasi hotel dan MICE, etnomedicinal botanic garden, serta commercial center.

‘’Total lahan yang diusulkan yakni seluas 41,26 ha dengan nilai investasi sebesar Rp10,2 triliun dan target serapan tenaga kerja sebanyak 43.647 orang,’’ kata Airlangga Hartarto.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan