Facebook Akan Mempermudah Penggunanya Melihat Postingan Teman

Jabarekspres.com- Facebook meluncurkan pembaruan yang memungkinkan 2 miliar pengguna hariannya untuk lebih mudah melihat postingan teman dalam urutan kronologis.

Fitur baru ini adalah upaya terbaru perusahaan untuk membuat orang kembali ke jejaring sosialnya di tengah persaingan yang semakin ketat dengan saingannya yang lebih trendi, TikTok.

Perubahan yang diumumkan Kamis akan menawarkan dua perspektif berbeda. Ketika pengguna Facebook membuka aplikasi, mereka awalnya akan melihat umpan berita biasa yang menampilkan posting yang dipilih oleh algoritme yang menurut perusahaan dirancang untuk menyoroti topik dan teman yang paling mungkin menarik selera dan minat masing-masing individu.

Umpan utama pada bagian “Beranda” yang baru dijuluki juga akan menyertakan opsi untuk melihat video pendek yang disebut Reels — tiruan Facebook dari TikTok.

Tetapi banyak pengguna telah menyatakan frustrasi dengan feed yang dipaksakan kepada mereka oleh FB, sementara kritik dari perusahaan Menlo Park, California, telah mengecam algoritma untuk menyebarkan informasi yang salah dan menciptakan ruang gema polarisasi.

Facebook, yang dimiliki oleh Meta Platforms, sedang mencoba mengatasi masalah tersebut dengan tab Feed baru yang terletak di sebelah kiri tab notifikasi pada bilah pintasan di aplikasi seluler versi iPhone dan Android.

Setelah mengklik tab Umpan, pengguna akan dapat beralih ke presentasi kronologis dari favorit FB mereka, grup Facebook yang mereka ikuti, atau umpan yang secara eksklusif terdiri dari posting dari semua teman Facebook mereka sesuai urutan pembagiannya.

Opsi baru ini dirancang untuk mengatasi keluhan dari pengguna yang percaya bahwa mereka telah melewatkan postingan menarik karena algoritma FB menghilangkannya dari feed mereka.

“Salah satu fitur yang paling banyak diminta untuk Facebook adalah memastikan orang tidak melewatkan posting teman,” kata pendiri Facebook dan CEO Meta Mark Zuckerberg dalam pengumumannya.

Facebook memberi pengguna lebih banyak kontrol pada saat mereka berjuang untuk tumbuh, sebagian karena media sosial lain seperti TikTok menjadi lebih populer, terutama di kalangan generasi muda. Stagnasi itu, pada gilirannya, mempersulit perusahaan induk Meta untuk meningkatkan keuntungannya dari iklan digital yang muncul di umpan pengguna.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan