Susur Sungai Cisadane, Dirut Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Temukan Tumpukan Sampah, Popok Hingga Sofa

Dia menegaskan, terakhir produksi kapasitas yang sumber airnya dari Cisadane hanya bisa produksi 900 liter perdetik tadinya 1.800 liter perdetik, jadi hanya setengahnya. Itu karena banyak sampah.

“Jumlah sampah di dalam satu perahu satu karung lebih, tadi ada yang buang sofa juga di pinggir sungai. Pak Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor mau mengambil tapi tidak muat. Ya, sampah didominasi sampah rumah tangga,” tukasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Kota, Bogor Jenal Mutaqin memaparkan, kemarin baru saja selesai Tirta Pakuan melakukan bisnis plan untuk lima tahun ke depan, itu adalah salah satu komitmen dan rencana global yang butuh dukungan dari seluruh stakeholder, yaitu sumber pendanaan yang harus dipikirkan.

Dia mengaku, DPRD Kota Bogor siap mendukung segala program yang dimiliki Tirta Pakuan Kota Bogor. Dengan catatan, bertujuan untuk memperbaiki pelayanan kepada masyarakat.

“Selama bisnis plan dan rencana aksi PDAM untuk memaksimalkan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat, kedua tidak berbenturan dengan asas peraturan perundangan-undangan,” tegasnya.

Rencana kedepan, sambung Jenal, tentu dari laba atau deviden yang masuk ke kas daerah rata-rata di setiap tahun Rp19 miliar hingga 20 miliar, diharapkan dalam business plan lima tahun kedepan bisa mencapai Rp25 sampai Rp35 miliar.

“Jaringannya diperbanyak, cakupannya 76 persen sehingga masih banyak yang belum terlayani, salah satunya Bogor Selatan. Kami dewan selalu teriak jaringan, ternyata investasi untuk pembangunan jaringan itu luar biasa mahal dan butuh support anggaran dari APBD Kota Bogor, provinsi, pusat dan pinjaman bank seperti Bank Indonesia ataupun swasta,” bebernya.

Jenal menjelaskan, untuk satu program butuh Rp800 miliar dan ada dari Kemendagri pusat memberikan kesempatan pinjaman untuk PDAM yang memiliki klasifikasi tersendiri. Tengah di digodok dan dilihat secara tujuan serta fungsi anggaran.

“Secara aturan harus hati-hati setelah itu selesai kami minta pendampingan dari Kejari Kota Bogor agar lebih pasti apa yang kami keluarkan,” tandasnya.*** (YUD)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan