35 Ribu Orang Setuju untuk Menutup Lampu Merah CBD Transyogi Cibubur-Cileungsi Karena Rawan Kecelakaan

JabarEkspres.com – Puluhan ribu orang telah menandatangani petisi ‘Tutup lampu Merah perempatan CBD transyogi Cibubur – Cileungsi‘ buntut dari kecelakaan maut yang menewaskan banyak orang pada hari kemarin.

Sebuah akun bernama Umi N membuat Petisi Change.org petisi untuk menutup lampu perempatan CBD Transyogi Cibubur-Cileungsi karena rawan kecelakaan.

Menurut akun tersebut lampu merah di Perempatan CBD Transyogi Cibubur-Cileungsi telah berulang kali menelan korban jiwa. Terbaru ini, kecelakaan maut yang menewaskan belasan orang akibat rem blong truk tangki Pertamina.

Masih menurut Umi N, keberadaan lampu merah tersebut hanya mengakomodir pembangunan proyek CBD Sebrang Citra Grand dimana berdampak buruk pada pengguna jalan lainnya.

Berikut petikan petisi yang pada Selasa 19 Juli 2022 sore telah ditandatangani 35 ribu orang;

Saat ini di jalan transyogie sedang ada pembangunan project CBD sebrang Citra Grand, dengan adanya project tersebut dibuat lampu merah untuk keluar masuk kendaraan dari CBD, padahal kontur jalanan tersebut adalah turunan baik dari arah Jakarta maupun cileungsi.

Sesuai dugaan lampu merah tersebut sudah memakan korban, hari ini terjadi tabrakan yang memakan korban, kendaraan yang berhenti karena lampu merah dihantam oleh truk dari arah belakang karena turunan, apakah karena mengakomodir pembangunan proyek mengabaikan keselamatan pengguna jalan?”

Petisi ini pun mendapat respon baik dari masyarakat. Salah satunya akun bernama Endrian Hananto.

“Berbahaya dan tidak masuk akal bikin lampu merah di jalanan menurun. Harus ditutup segera karena tambah bikin macet Cibubur yg sudah macet parah puluhan tahun”.

Seperti diketahui, telah terjadi kecelakaan maut truk tangki Pertamina menabrak banyak kendaraan di jalan Transyogi Cibubur, tepatnya di titik lampu merah yang disebutkan dalam petisi tersebut.

Kecelakaan itu membuat belasan orang tewas dan lainnya luka-luka. Telah diketahui bahwa korban dari kecelakaan maut ini merenggut sebelas orang.

PT Pertamina sendiri menyatakan siap bertanggungjawab secara penuh atas peristiwa nahas ini. Bagaimanapun, kecelakaan ini terjadi karena truk pengangkut BBM ini mengalami rem blong.

Rem blong terjadi karena kurangnya pengecekan kondisi kendaraan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan