Kearifan Lokal dalam Platform Digital

oleh Ade Kadarisman

TEKNOLOGI menjadi suatu hal penting dan terus berkembang, apalagi di zaman modernisasi saat ini publik ketergantungan dengan teknologi. Bisa diartikan bahwa kebutuhan dasar publik sekarang ialah teknologi. Dari laporan We Are Social mengungkapkan bahwa per Januari 2022, pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta pengguna. Total ini meningkat sebesar 1,03% dari tahun 2021 yang sebanyak 202,6 juta. Dengan demikian, Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia menjadi salah satu cara dalam pemanfaatan mengenalkan kearifan lokal di Indonesia.

Fakta mengejutkan dari World Intelectual Property Organization (WIPO) yang telah merilis Indeks Inovasi Global, peringkat inovasi Indonesia masih berada di bawah negara ASEAN seperti Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Vietnam dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Ini terjadi disebabkan salah satunya oleh kegagalan pasar, serta kurangnya pemanfaatan global network.

Inovasi bukan hanya dilakukan di bidang IT saja, namun inovasi bisa dilakukan sederhana dan mampu memberikan nilai tambah serta membawa kebaikan. Pentingnya inovasi dalam pengelolaan kearifan lokal telah banyak dikaji oleh beberapa peniliti. Kearifan lokal di Indonesia tidak hanya meliputi batik atau pakaian adat saja, tetapi seperti makanan, rumah adat, maupun sumberdaya alam termasuk didalamnya.

Mengenal Kearifan Lokal
Kearifan lokal diartikan sebagai cara hidup serta wawasan tentang pembuatan strategi pengembangan masyarakat di lingkungan daerahnya yang menghasilkan suatu kegiatan dalam menangani terjadinya permasalahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut.

Menurut dasar hukumnya pada UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan serta Pengelolaan Lingkungan Hidup, kearifan lokal yaitu nilai-nilai luhur yang berlaku pada tatanan kehidupan masyarakat. Dengan bertujuan supaya melindungi serta mengelola lingkungan hidup dengan lestari.

Di Indonesia sendiri, kearifan lokal dibagi menjadi dua macam, yaitu kearifan lokal yang mempunyai wujud dan kearifan lokal yang tidak memiliki wujud. Kearifan lokal yang mempunyai wujud contohnya alam, makanan, rumah adat, tarian daerah, pakaian adat, senjata tradisional, lagu daerah, bahasa, dan suku, sedangkan yang tidak berwujud seperti kepercayaan terhadap leluhur.

Dalam laporan The World Consevation Union 1997, sekitar 4.000-5.000 dari 6.000 kebudayaan dunia yaitu masyarakat adat. Dan sebagian besar terdapat di Indonesia yang menyebar di semua pulau. Dapat disimpulkan bahwa kearifan lokal ialah seraingkaian wawasan mengenai nilai, norma, serta aturan-aturan khusus yang mesti ditaati dan diwariskan kesetiap generasinya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan