JabarEkspres.com, BANDUNG – Sejumlah warga mengaku keberatan dan terkejut dengan kenaikan harga Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex. PT Pertamina (Persero) telah memberlakukan kenaikan harga ini per Minggu, 10 Juli 2022.
Hal ini berdasar pengumuman Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No.62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
Keluhan kenaikan harga BBM diungkapkan salah seorang warga Bandung, Poniman Arisano (60). Ia memaparkan, rentetan kenaikan harga BBM membuat resah. Pasalnya, ia harus merogoh kocek lebih untuk berkendara, terlebih kesehariannya membutuhkan pasokan BBM yang tidak sedikit.
“Saya keberatan, dong, karena keseharian saya, kan, di luar, harus sering mengisi BBM. Sekarang malah naik. Ya, walau Sebenarnya lebih bagus Pertamax, tapi saya akan sesuaikan dengan kondisi keuangan juga, cenderung memilih yang lebih murah,” jelasnya kepada Jabar Ekspres, Selasa (12/7).
Aris semakin mengeluhkan hal itu lantaran saat ini kondisi barang kebutuhan secara umum kian meningkat harganya.
Dia berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan masyarakat dan mendengarkan keluhan-keluhan yang ada.
“Daripada dinaikin mending distabilin, kan udah ada aplikasi, harusnya bisa menyeimbangkan. Mana yang layak untuk dinaikin atau enggak,” paparnya.
Sementara itu, Dea Alvi Soraya (27), mengatakan bahwa dirinya keberatan karena terkejut dengan nihilnya sosialisasi dari pemerintah. Ia menilai kebijakan ini sangat mendadak.
“Keberatan banget sih. Regulasinya juga enggak jelas. Enggak ada pemberitahuan apa apa, tiba tiba naik,” keluhnya.
“Harapan saya enggak muluk-muluk. Yang penting kebijakan enggak ngerugiin pemerintah dan masyarakat sama-sama ada jalan tengah yang baik untuk kedua belah pihak. Kalau bisa, kalau naik jangan terlalu tinggi,” tambahnya.
Konsumen pertamina lainnya, Deni Armansyah (23), mengatakan dirinya prihatin dengan kondisi kenaikan BBM. Lantaran, akan berimbas ke banyak hal.
“Aduh.. Sebenarnya saya enggak pakai yang subsidi cuma kalau harga minyak naik berarti harga barang yang lain juga ikut naik. Apa lagi, kan, sekarang belinya juga ribet harus pakai aplikasi. Saya harap pemerintah bisa bijak-lah memikirkan nasib masyarakat,” terangnya.*** (Arv)