Hubungan 2 Desa Renggang Akibat Unggahan Status Media Sosial, Persoalan Diselesaikan dengan Mediasi

Jabarekspres.com, Sumedang – Hubungan baik antara 2 desa di wilayah Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang sempat mengalami sedikit kerenggangan.

Diketahui, Desa Pasirnanjung merasa tertuding oleh Kepala Desa Cimanggung terkait pengrusakan alam dengan praktik menebang pohon tanpa izin alias secara ilegal.

Melalui informasi yang berhasil dihimpun Jabar Ekspres, Kepala Desa Cimanggung, Yayat Hidayat sempat membuat unggahan, dengan narasi menduga kerusakan alam di area Gunung Kareumbi dilakukan oleh segelintir oknum warga Desa Pasirnanjung yang tidak bertanggungjawab.

Akan tetapi, karena narasi yang dinilai seakan menuduh dan memukul rata semua warga yang berdomisili Desa Pasirnanjung, pertemuan 2 desa pun dilakukan.

Dalam pantauan Jabar Ekspres, diskusi antara 2 desa itu dimediasi oleh Asosiasi Kepala Desa Indonesia (Apdesi) Kecamatan Cimanggung beserta Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan Cimanggung (Forkopimcam).

Di tengah pertemuan, Yayat selaku Kades Cimanggung mengaku, dirinya memang membuat sebuah unggahan di status sosial media pribadi.

“Maksud dan tujuan saya memang untuk (segelintir) oknum warga Pasirnanjung, tidak menuduh secara keseluruhan,” kata Yayat di Aula Kecamatan Cimanggung, Sumedang pada Senin (4/7).

Menurutnya, karena pengucapan yang kurang mendetil, sehingga membuat seluruh masyarakat Desa Pasirnanjung merasa tertuduh atas narasi yang dia unggah melalui status media sosial pribadinya.

“Saya memang sudah (sempat) menangkap pelaku (penebang pohon). Dia (pelaku) mengaku warga Desa Pasirnanjung. Itikad baik saya awalnya mengajak semua yang terlibat untuk berbagi (pengetahuan) soal lingkungan,” ujarnya.

Diketahui, karena pertemuan belum juga terealisasi ditambah video yang Yayat sempat unggah, membuat warga serta Pemerintahan Desa Pasirnanjung bingung dan meminta kejelasan.

Kepala Desa Pasirnanjung, Susi Herawati menyampaikan, dirinya hanya ingin mengetahui kejelasan terkait narasi yang sempat diunggah Yayat di status media sosial pribadinya.

“Bukan atas pribadi tapi saya mewakili seluruh warga dan perangkat (Pemerintah) Desa Pasirnanjung,” ucap Susi di tempat yang sama.

Dia menyayangkan, sebelum dilakukannya pertemuan antara 2 desa, Yayat kurang berkomunikasi dengan Pemerintah Desa Pasirnanjung.

Padahal, diakui Susi, dirinya sudah memberikan beberapa kali kesempatan supaya Yayat bisa menjelaskan maksud dari video yang diunggahnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan