Orang Tua Anak yang Dicolek-colek Pria di Mal Bintaro Xchange Tuliskan Kronologi Lengkap dan Curahan Hatinya

Lamaaaa sekaliiiiiii, Malik mulai rewel minta pulang, Sedangkan aku belum bisa pulang sebelum masalah ini selesai… 😭 YA TUHAN.

Dititik ini, aku hanya ingin ini segera selesai. At least, orang ini masukkan sel dulu semalam, lalu kami lanjutkan keesokan harinya.

Tapi, polisi bilang, mereka nggak sanggup taruh orang ini di sel. Polisi MENDUGA orang ini gila. Dan orang kayak Gini, bisa mati dalam semalam karena digebukin sama napi lainnya.

Grrrrr…

Masalahnya, aku nggak bisa nitipin Malik kesiapa-siapa, dia sudah rewel Dan maunya nempel sama aku. Dilema Dan aku sudah begitu lelah.

Dan ini Masih menunggu orang tua Dari orang ini datang, untuk mediasi. Hhhhhhh…

Sampai akhirnya, jam 23.00 dipertemukanlah kami dengan orang tua si orang ini, di ruang mediasi.

Saat aku Dan Bapak M masuk, kedua orang tua ini langsung mendatangi kami dengan linangan air mata. Sungkem, meminta maaf. Terlihat sekali, mereka sangat menyesalkan apa yang terjadi, mereka bersedih Dan malu. Aku terenyuh tentu saja, berempati.

Kemudian, mereka mulai bercerita kalau anaknya ini, umur 39 tahun. Awalnya, baik-baik saja. Sehat, fisik maupun mental. Tak ada masalah. Pendidikan bagus. Pekerjaan juga bagus. Dia sempat bekerja sebagai Senior Brand Manager di sebuah perusahaan internasional. Dulunya dia tinggal sendiri di apartemen, lalu 2 tahun ini Baru tinggal bersama kedua orang tuanya. Tapi kondisinya sudah berubah, aneh. Dia juga sudah nggak bekerja.

Orang tua ini, sempat membawa dokter untuk cek MRI (aku sempat bingung, kenapa nggak lgsg ke psikolog atau psikiater 😬), tapi belum jelas jg, apa yang Salah.

Baru 2 Bulan ini ke psikolog Dan psikiater, katanya DEPRESI.

Bapak M memotong cerita mereka, langsung menanyakan, to the point “Pak,Bu, jadi ini gimana?” Kemudian Pak M mulai menceritakan kembali kronologi cerita di mall tadi sore. Lalu dilanjut aku juga cerita, sambil nangis-nangis, mulai emosional lagi.

Kemudian Orang Tua nya bilang, “Kami nurut aja Pak, Bu, anak kami mau diapain. Di masukkan penjara gpp. Dimasukkan RSJ gpp. Saya sudah nggak sanggup lagi.”

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan