Orang Tua Anak yang Dicolek-colek Pria di Mal Bintaro Xchange Tuliskan Kronologi Lengkap dan Curahan Hatinya

Iya, ada moment dimana aku bertanya, “Ngapain kamu colek-colek anak saya?” Kemudian dia jawab, “Ya karena gemes”. Karena sadar dia mengakui perbuatannya, akhirnya aku nyalakan Video untuk merecord, Dan mengulang pertanyaan aku, agar aku dapat bukti dia mengaku dalam bentuk rekaman. Tapi, bukannya mengulang pengakuan, dia bilang, “Mana sini alamat Lo, gw bunuh semuanya.”

——-

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya kami beriringan pergi ke Polsek untuk menyerahkan Laporan untuk orang sakit ini, supaya bisa segera diproses.

Sampai Polsek Pondok Aren, kami langsung bertemu dengan Dua orang penyidik. Lagi, kami menjelaskan Dan menceritakan kembali kronologi kejadian Dari awal sampai orang ini digiring ke kantor security.

Kemudian, Salah satu polisi bilang kalau kami bisa langsung ke POLRES dan bisa langsung ke Unit PPA.

Anyway, di Polsek ini, aku baru sadar celana si orang ini basah. Sepertinya dia kencing dicelana atau bagaimana, aku nggak tau pasti.

Sesekali dia berusaha keluar Dari Polsek, tapi dibantu dihalangi oleh Security Mall yang ikut kami saat itu.

Orang ini mulai resah, gundah, ingin segera pergi.

Jadi, cuman bentar bangeeett kami di Polsek, langsung beriringan lagi ke Polres. Sampai di Polres, diterima oleh Tim PPA. Ruang kami Dan orang sakit ini dipisah. Sejak itu, aku nggak pernah lihat orang sakit ini lagi. Walaupun Aku Masih ingin HP org Ini diperiksa. Tapi sayang, nggak bisa. Huhu

Setelah menceritakan kembali semua kronologi kepada Tim PPA, kami disuruh menunggu. Cukup lama. Energi ku sudah mulai habis, Dan Malik sudah tak mau lagi menunggu di Mobil. Jadi, Malik turun, Dan ikut menunggu di PPA.

Lalu beberapa Kali petugas PPA datang, bilang kalau kelakuan orang itu makin menggila. Dia pup di celana, lalu dia merayap2 dilantai dengan pup kemana-mana. Dia bau, kotor, dan setiap diajak bicara ngomongnya melantur. Emosional pula, marah-marah minta charger. 😬

Lama Kami menunggu, pihak PPA bilang kalau mereka menelpon orang tua si orang ini. Jadilah kami disuruh menunggu lagi, menunggu orang tuanya datang untuk bisa diajak berbicara dengan kami.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan