Wakasek SMKN 5 Bandung Tegaskan Tidak Ada OTT Pungli di Sekolahnya

BANDUNG – Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kesiswaan SMK Negeri 5 Bandung, Erwin Basuki membantah ada kegiatan Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Tim Sapu Bersih Punggutan Liar (Saber Pungli) Provinsi Jawa Barat di sekolahnya.

Erwin mengatakan, Tim Saber Pungli hanya sekedar melakukan pemeriksaan dikarenakan ada dugaan pungli dari pihak sekolah kepada sejumlah orang tua siswa.

“Sebetulnya kami pada dasarnya tidak OTT. Pada waktu itu bapak-bapak dari Saber Pungli datang itu di hari keduanya untuk mengklarifikasi dari keluhan dari salah satu orang tua siswa baru yang merasa belum puas, tetapi tidak mengklarifikasi kepada kami,” jelas Erwin saat ditemui oleh Jabar Ekspres di SMK Negeri 5 Bandung, Jum’at (24/6).

Pada saat Tim Saber Pungli Jabar menghampiri SMK Negeri 5, Erwin juga menjelaskan bahwa pada saat itu yang ditemukan Tim Saber Pungli hanya uang kegiatan Pramuka dari pihak orang tua kepada sekolah.

Bahkan, ia mengatakan, Tim Saber pungli datang saat pihak sekolah sedang melakukan pemberkasan kelengkapan PPDB seperti KTP, KK, dan surat buta warna.

“Jadi tidak ada lagi transaksi di hari kedua. Jadi tidak ada OTT, karena kami waktu itu santai saja, ngobrol juga tidak langsung dipercepat atau digeser-geser bahkan ngobrol dengan santai dengan bapak-bapak Saber Pungli,” ungkapnya.

Akan tetapi, ia mengaku bahwa Tim Saber Pungli Jabar sempat dilakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kepada dirinya beserta Kepala Sekolah dan jajaran yang lain.

“Kepala Sekolah juga sekarang masih bertugas, melayani pertanyaan-pertanyaan. Tapi memang waktu itu kami di-BAP, saya di-BAP, Kepala sekolah di-BAP, lalu yg menerima uang dari yang pertama dan yang penitipan dari orang,” ucapnya.

“Dan di-BAP nya juga masih disini, di lingkungan Sekolah, saya di ruang kesiswaan, Kepala Sekolah di ruang Kepala Sekolah. Jadi tidak ada yang dibawa keluar. Alhamdulillah,” imbuhnya.

Erwin pun menegaskan kembali bahwa SMK Negeri 5 Bandung tidak melakukan Pungli dan tidak terjadi OTT.

“Jadi dengan adanya pemberitaan ini, mudah-mudahan bisa diklarifikasi. Kami tidak membela diri kalau memang salah. Tapi dengan adanya berita bahwa kepala Sekolah OTT dan ditangkap itu tidak benar,” tuturnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan