JABAREKSPRES.COM – Seorang pejabat Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Lombok Utara, diduga melakukan video call dengan seorang pria, dan saling menunjukkan bagian organ pribadinya. Namun dugaan tersebut langsung dibantahnya, dan menyebutkan bahwa video tersebut tidak benar dan telah diedit.
Pejabat dinsos Lombok yang berinisial RA ini mengaku sangat dirugikan. Pasalnya, video call tak senonoh yang menyeret namanya dengan seorang pria itu telah beredar luas dan menjadi viral di media sosial.
Selain mengklarifikasi, RA juga melaporkan hal tersebut ke Polda Nusa Tenggara Barat (NTB). Tayangan video call berdurasi 5 menit 10 detik itu, menurut RA sudah banyak di edit. Bahkan RA memiliki video aslinya untuk membuktikan kebenarannya.
Penjabat Sekda Lombok Utara Anding Dwi Cahyadi mengaku sudah memanggil RA untuk dimintai keterangan. Dari pemanggilan itu diketahui bahwa RA sudah melaporkan kasus tersebut ke polisi.
“Kami sudah memanggil yang ada di video, dan yang bersangkutan sudah melaporkan kasusnya ke Polda NTB dan juga di Lombok Utara,” kata Anding, Selasa (7/6).
Dari pengakuan RA, video call yang memperlihatkan bagian dada kepada seorang pria itu telah diedit.
“Yang bersangkutan (RA) telah mengatakan pada kami bahwa video yang beredar tersebut telah banyak diedit, dan yang bersangkutan memiliki video aslinya,” jelas Anding.
Anding menegaskan masih menunggu hasil pemeriksaan dari Polda NTB untuk memastikan keaslian video call tersebut. Pemkab Lombok Utara, kata dia, akan tersur berkoordinasi dengan Polda NTB dan instansi terkait.
Dijelaskan Anding, Pemkab Lombok Utara tidak bisa langsung menjatuhkan sanksi kepada RA sebelum kebenarannya terungkap.
“Di video itu gambarnya A, tetapi belum tentu A, sehingga kita harus betul-betul memberikan ruang pada korban RA untuk mengklarifikasi apa yang terjadi,” jelasnya.
Anding mengaku membutuhkan waktu untuk mengambil sikap lantaran kasus tersebut sedang ditangani polisi.
Kendati demikian, pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan internal dengan melibatkan tim IT untuk memeriksa keaslian video call pejabat Dinsos Lombok Utara itu.
“Harus ada orang yang memiliki keahlian mendeteksi apakah video tersebut, editan, atau betul betul sesuai dengan aslinya,” bebernya.