Jadi Pembicara di ATxSummit, Airlangga Hartarto Beberkan Potensi Ekonomi Digital

JAKARTA – Hadir sebagai Panelis dalam ATxSummit di Singapura, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, bahwa ekonomi digital akan memberikan keuntungan ekonomi sangat besar.

Akan tetapi hadirnya digitalisasi ini juga memiliki potensi resiko. Sehingga harus direncanakan dengan matang dengan menyediakan platform untuk kolaborasi dan kontestasi.

Pemerintah dan sektor swasta Indonesia, telah berkolaborasi untuk pengendalian Covid-19 dengan menerapkan berbagai aplikasi pedulilindungi.

Aplikasi ini merupakan pelacakan kontak bagi warga yang sudah melakukan vaksin. Untuk teknisnya, aplikasi ini bekerjasama dengan platform telemedis swasta.

‘’Ini memberikan respons cepat, tepat sasaran, dan hemat biaya, termasuk mengatasi terhadap gelombang Omicron beberapa waktu lalu,’’jelas Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Kamis, (2/6).

Selain itu, pemanfaatan platform digital lainnya adalah Program Kartu Prakerja. Program ini diinisiasi pemerintah untuk mengatasi dampak ekonomi dari adanya Covid-19.

Program Kartu Prakerja dirancang untuk memberikan keterampilan berkelanjutan melalui sarana end-to-end yang dilaksanakan secara digital selama pandemi.

Saat ini ekonomi Indonesia dalam fase pemulihan. Untuk itu inovasi digital memiliki peran kunci dalam mengembalikan ekonomi ke jalur pertumbuhan.

‘’Untuk mencapainya dibutuhkan kolaborasi lintas batas. Sama seperti kita tidak bisa menahan pandemi dengan upaya nasional saja, ekonomi kita juga tidak bisa pulih lebih kuat, kecuali kita pulih bersama,’’kata Menko Airlangga.

Untuk itu, dengan tema Presidensi G20 Indonesia tahun ini, transformasi digital masuk menjadi salah satu dari tiga prioritas Presidensi.

Setiap pemangku kepentingan, besar atau kecil, publik atau swasta, akan memiliki perannya masing-masing.

Dengan transformasi digital yang sekarang menjadi keharusan, kolaborasi di tingkat lokal, nasional, regional, dan global sangat dibutuhkan agar dapat mengatasi kesenjangan dan pemisahan digital.

“Dalam Visi 2045 kami, Indonesia bertujuan untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi saat merayakan ulang tahun keseratusnya,’’ujarnya.

Pemerintah Indonesia sendiri akan sepenuhnya memberikan dorongan untuk mengembangkan ekonomi digital. Sekaligus menjawab tantangan atas perubahan Iklim.

‘’Ini adalah tantangan, perubahan iklim, krisis pandemi di masa depan, limpahan dari fragmentasi geopolitik, krisis energi, hingga efek jangka panjang dari pandemi,” tutup Menko Airlangga. (red).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan