Kisah Pahit Kelahiran Eril di Rumah Sakit Khusus Warga Miskin di New York Terungkap

JABAREKSPRES.COM – Perjuangan hidup Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat merantau di negara asing terungkap. Termasuk kisah pahit proses kelahiran putra Sulungnya Emmeril Khan atau Eril, yang terpaksa harus menjalani persalinan di rumah sakit khusus orang miskin di New York.

Eril diketahui lahir di New York, Amerika Serikat. Yakni saat Ridwan Kamil masih menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) sebagai arsitek di Amerika.

Eril lahir pada 25 Juni 1999, di salah satu rumah sakit untuk warga miskin di Kota New York.  Saat kelahiran Eril, Ridwan Kamil tengah menempuh pendidikan S2 di sana.

Kisah kelahiran Eril tersebut diceritakan langsung oleh Ridwan Kamil. Tepatnya saat menghadiri kegiatan penandatanganan, kesepahaman bersama antara Pemprov Jabar dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI. Terkait Pelayanan Penyelenggaraan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia asal Jabar, di Gedung Sate, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.

Saat istrinya  hamil Eril, Ridwan Kamil menceritakan dirinya terkena pemutusan hubungan kerja atau PHK. Peristiwa itu, tepat setahun setelah menjadi pekerja migran di negeri Paman Sam itu.

Ridwan Kamil atau Kang Emil lantas melamar di sejumlah perusahaan di sana. Dari 100 perusahaan yang ia lamar, hanya lima perusahaan yang memanggilnya untuk interview.

Kang Emil kemudian diterima di salah satu perusahaan. Ia pun mendapat posisi strategis dengan gaji lumayan untuk ukuran pekerja migran.

Lagi-lagi ia harus menelan kabar pilu. Pihak HRD perusahaan tersebut lupa mengurus perpanjangan visa kerjanya, sehingga, dengan terpaksa ia harus diputus kontrak.

Kang Emil kemudian Kembali menganggur,. Sementara sang istri Atalia Praratya, ketika itu tengah mengandung Eril, dengan usia kandungan 8 bulan.

Ia dan Atalia tidak bisa segera pulang ke Tanah Air, karena wanita hamil 8 bulan tidak dibolehkan naik pesawat.

Ia pun berusaha kembali bekerja di New York. Walau, tanpa visa dengan status ilegal migran.

Kang Emil mengatakan, saat itu biaya persalinan rumah sakit di New York mencapai Rp 70 juta.

“Uang dari mana?” kenangnya.

Demi bisa mendapatkan jaminan persalinan, terpaksa sang istri melahirkan putra pertama mereka, di rumah sakit khusus orang miskin di New York.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan