BANDUNG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengungkapkan bahwa untuk temuan kasus Covid-19 di masyarakat hingga saat ini masih berada di angka 10 bahkan kurang dari 10 kasus per harinya.
Hal tersebut sangat berbeda dibandingkan pada saat adanya virus Covid 19 berjenis Omicron.
Kepala Dinkes Kota Bandung, Ahyani Raksanagagra mengungkap bahwa pada saat itu Kota Bandung bisa mendapatkan laporan hingga 1.700 kasus aktif per harinya.
“Jadi artinya kasus itu masih ada (Covid 19), tapi tidak banyak,” ujarnya pada Sabtu (14/5).
Sehingga ia mengaku, pasca libur lebaran Idul Fitri 1443 Hijrah kemarin, Kota Bandung belum mendapatkan adanya penambahan kasus Covid 19.
“Mudah-mudahan tidak ada (penambahan Covid 19), dan mudah-mudahan juga masyarakat yang wara-wiri itu semuanya sudah divaksin, dan juga menerapkan Prokes dengan ketat,” katanya
Sementara ketika disinggung terkait dengan adanya pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen dan beberapa kelonggaran lainnya, Ahyani mengungkapkan bahwa pihaknya akan menghimbau untuk tetap melakukan pengetatan Prokes secara maksimal.
“Jadi kalau ada yang sakit jangan sekolah, karena kita tidak tahu. Jadi yg sakit jangan kesekolah baik itu pendidik maupun siswa, lalu kita akan melakukan surveilans,” ungkapnya
Dalam melakukan surveilans tersebut, ia menuturkan bahwa jika nantinya ditemukan adanya penyebaran Covid 19 di atas 5 persen, maka pihaknya secara langsung akan meminta kepada Pihak Sekolah terutama untuk memberhentikan kegiatan PTM nya untuk sementara.
“Jadi kalau ada satu (yang terkonfirmasi aktif), kita akan lacak, kemudian kalau di atas 5 persen (penyebaran Covid 19) itu harus tutup dulu kegiatan PTM nya, dan kalau 3 persen, itu satu klaster (diberhentikan). Jadi ada pola untuk mengantisipasi. Jadi intinya ada pola untuk mengantisipasi,” imbuhnya. (Mg4).