Tanggapan Dirut Pasar Kota Bogor Tentang 2 Pedagang Ngadu ke Jokowi, Begini Versi Laporan yang Diterimanya

BOGOR – Viralnya video dua pedagang Pasar Bogor ngadu ke Jokowi, mendapat tanggapan dari banyak pihak, anehnya tanggapannya menjadi bermacam-macam lantaran diambil dari berbagi versi dan sudut pandang yang berbeda-beda.

Salah satu yang menyebut klaim pedagang perempuan ngadu ke Jokowi tersebut dinilai salah adalah Dirut Perumda Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor Muzakkir Latif .

Muzakkir menyebut dari laporan yang diterimanya, kasus tindak pidana yang melibatkan Ujang Sarjana dipicu akibat rebutan lapak dengan pedagang lain, bukan pedagang yang paksa bayar pungli oleh preman.

Menurut dia, Ujang dan sejumlah rekannya melakukan pengeroyokan terhadap pedagang lain hingga berujung dilaporkan ke polisi. Peristiwa itu terjadi pada November 2021 lalu.

“Kasus itu saya dengar ribut sesama PKL, rebutan lapak, akhirnya pengeroyokan, ada yang lapor polisi,” kata Muzakkir, Sabtu (23/4).

Jadi, Muzakkir menegaskan, klaim pedagang perempuan itu bahwa pamannya ditangkap akibat menolak pungli tidak benar.

Dirut Pasar Muzakkir Latif juga menjelaskan bahwa kedua pedagang itu adalah pedagang ilegal di Pasar Bogor.

“Kalau kemarin seakan menangis ngomong ke Jokowi itu pedagang pasar ilegal yang ditertibkan Satpol PP selalu melawan, saya punya videonya,” kata Muzakkir dilansir dari kompascom.

Menurut Muzakkir, kedua pedagang itu beserta pamannya Ujang Sarjana yang kini dipenjara adalah pedagang kaki lima (PKL) yang tak punya lapak resmi atau ilegal.

Diketahui, video viral dua pedagang Pasar Bogor ini direkam saat Jokowi mengunjungi Pasar Bogor pada Kamis (21/4/2022), untuk membagikan paket bantuan sosial.

Dalam video tersebut, seorang pedagang perempuan dan laki-laki mengaku bahwa paman mereka bernama Ujang Sarjana ditangkap polisi akibat menolak pungutan liar (pungli).

Pedagang perempuan itu pun sampai menangis histeris saat mengadukan hal itu ke Jokowi.

Momen kedua pedagang Pasar Bogor curhat ke Jokowi ini pun viral di media sosial sejak Kamis (21/4). (pojoksatu/rit)

 

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan